Mari belajar dari sejarah perjuangan guru TIK
Dulu kita berjuang bersama. Â Dari tahun 2013 hingga 2019. Sebuah waktu yang cukup lama dalam berjuang.
Berbagai semnas dan workshop kita gelar. Â Baik di kantor kemdikbud hingga gedung guru indonesia. Rumah besar para guru.
Bapak awaluddin tjala memberikan informasi yang sangat menggembirakan semua guru TIK Indonesia. Gedung guru Indonesia menjadi saksi sejarah dan semua itu terekam dalam jejak digital perjuangan guru TIK Indonesia.
Kini perjuangan itu diuji dengan keluarnya surat edaran 5901 dari dirjen dikdasmen kemdikbud. Â Guru TIK se Indonesia menjadi galau.
Kegalauan itu terjadi di media sosial yang viral di saat kita merayakan hari idul fitri.
Tentu sebagai salah satu pejuang guru TIK Indonesia kami tak akan pernah tinggal diam. Â Komunikasi yang baik terus kami lakukan agar surat edaran tsb direvisi.
Semua guru TIK yang sudah mendapatkan sertifikat TIK diberikan kesempatan untuk mengajar informatika. Berikan kesempatan mereka belajar informatika melalui bimtek dan diklat yang dilaksanakan oleh kemdikbud dan pgri.
Jangan ada tebang pilih. Â Jangan persoalkan lagi linieritas karena guru TIK Â sudah memiliki sertifikat guru profesional dan mendapatkan tunjangan profesi guru dari pemerintah.
Tahun ajaran baru sudah semakin dekat. Â Seharusnya sudah ada buku panduan buat guru untuk belajar informatika.
Seharusnya kita sudah berada dalam point pelatihan guru TIK. Namun surat edaran ini membuat kami kecewa. Bukan karena nama kami tidak ada dalam daftar lampiran surat 5901, tapi surat ini sangat mencederai perjuangan guru TIK yang sudah kami perjuangkan dari tahun 2013.
Kepada semua guru TIK di seluruh Indonesia, Â mari kita rapatkan barisan agar dirjen dikdasmen segera merevisi surat edaran 5901.
Kami sudah berkomunikasi dan minta bertemu langsung dengan pak Hamid. Â Semoga beliau memahami apa yang kami rasakan.
Sekjen Ikatan Guru TIK PGRI dan ketua APKS PGRI nasional
Wijaya Kusumah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H