Mengapa harus ke china?Pertanyaan ini muncul ketika pak herry dari kemdikbud menelpon saya.
Ada rasa bahagia karena akan berangkat ke china. Tapi kenapa ke china? Bukankah negara lain masih banyak?
Pertanyaan itu akhirnya terjawab setelah kami selama 21 hari belajar di negara china.
Sebuah negara yg saya tahu sangat padat penduduknya. Sebuah negara komunis dimana kehidupan beragama dipisahkan dari kehidupan bernegara.
Kenapa harus ke china? Tidak ke belanda atau australia. Sebuah tanya itu akhirnya terjawab setelah kami berkumpul di sebuah hotel di jakarta.
Ada 100 org guru bertemu dari seluruh indonesia. Kami belum saling kenal semuanya. Hanya ada beberapa guru yg saya kenal. Itupun karena kami pernah ikut acara kemdikbud.
Ada guru yg akan berangkat ke australia, belanda dan china. Rombongan kami yg terbanyak.
Ada 25 org ke Australia dan 25 org ke Belanda. Sisanya 50 org guru akan ke negara china. ABC itulah 3 kelompok kami.
Pertanyaan dalam hati keluar juga. Mengapa harus ke china? Tidak bolehkah kami memilih?
Sampai akhirnya saya temukan jawabnya. Takdir Allah. Allah sudah mentakdirkan saya pergi ke china bersama guru guru hebat dan berprestasi.
Mereka bukan guru biasa. Mereka adalah guru guru luar biasa. Ada yang juara guru berprestasi. Juara olimpiade guru nasional. Juga juara inovasi dalam pembelajaran. Saya temukan juga juara duta rumah belajar kemdikbud.