Setelah selesai foto-foto, datang rombongan kedua. Mereka baru saja dari jalan-jalan ke danau Yun Long Like yang posisinya ada di depan tempat acara. Kami ingin sekali jalan-jalan ke sana, tapi sayang waktunya tidak cukup. Waktu makan siang telah tiba, dan kami diminta untuk kembali ke penginapan.
Sampai penginapan, kami langsung menyerbu makanan. Perut sudah terasa lapar. Begitu melihat makanan lezat di depan mata, kami langsung antri seperti bebek berbaris, dan menunggu giliran. Tertib dan semua kebagian. Sehabis makan, semua peserta pelatihan kursus singkat diminta untuk mengembalikan nampan makanan ke petugas dormitory yang siap sedia melayani kami dengan baik.Â
Panitia memberikan info lewat we chat. Kami diberikan waktu bebas. Saya dan teman sekamar pak hartono, lasngsung menggunakan waktu tersebut untuk sholat, dan beristirahat di kamar. Rencana setelah tidur siang, kami mau mencari souvenir di pasar tradisional china. Katanya harganya murah-murah.
Kami tertidur nyenyak di kamar 2310. Bangun-bangun sudah pukul 16.00 waktu setempat. Kami langsung mandi dan siap jalan-jalan sore di luar kampus CUMT.
Sampailah kami di laur kampus dengan jalan pintas. Kali ini kami sudah mulai tahu jalan pintas keluar kampus CUMT. Kalau sebelumnya, kami lewat jalan memutar, sehingga terasa jauh dari penginapan.
Di pasar tradisional kami mulai mencari barang atau souvenir. Sudah jalan kaki cukup jauh, belum juga ditemukan tempatnya. Saya coba cari di google dengan keyword souvenir china, tapi tidak bisa. Akhirnya kami cari saja pelan-pelan sambil berjalan-jalan melihat orang berjualan di sepanjang jalan.
Kami mampir di toko obat. Pak Sri Hartono gatal-gatal badannya. Kami beli obat salep di toko itu. Harganya 36 yuan. Cukup mahal juga, dan kami beli satu. Kalau cocok di kulit, dan gatalnya hilang, saya mau juga beli satu lagi.
Setelah membeli obat gatal, kami balik lagi ke jalan yang kami lalui, harapannya bias beli souvenir. Saya mampir ke took buah dulu, kami beli pisang seharga 9 yuan. ternyata kualitas pisangnya lebih bagus di lotus. Pisang di all lotus besar-besar dan rasanya jauh lebih manis daripada beli di pinggir jalan.
Kami jalan kaki sambal lirik kanan dan kiri. Lalu kami melihat sebuah toka kelontong. Penasaran juga lihat isinya. Setelah masuk ke dalam, kami temukan berbagai macam souvenir. Rata-rata harganya 2 yuan. Saya beli cangkir mungil dan gantungan kunci sampai kaos kaki seharga masing-masing 2 yuan. Saya juga beli tempat meletakkan ponsel di meja dan sendok kecil buat ngopi. Total barang yang saya beli cuma 36 yuan saja. Murah banget!
Benar juga pesan ibu Elvrina yang jadi narsum pembekalan kami di Jakarta. Harga barang di china murah-murah. Pasti kalian akan tergoda untuk belanja. Saat makan malam, kami temuai teman-teman yang belanja, ada yang beli koper cuma 150 yuan. Kalau di Indonesia bias di atas Rp.500.000 harganya. Ibu-ibu saya lihat sangat bahagia, karena barang yang dibeli sangat murah harganya.
Saya sendiri sengaja memamerkan barang yang saya beli di meja makan. Teman-teman banyak yang tanya harga barangnya. Kata mereka murah-murah dan ada yang minta diantar ke tempat penjualnya. Wah jadi tour gate dadakan nih besok, hahaha.