Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa GLS Penting?

17 Februari 2019   06:03 Diperbarui: 19 Februari 2019   10:26 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Memgapa gerakan literasi sekolah penting?

Gerakan literasi sekolah atau biasa disingkat gls adalah sebuah gerakan membaca dan menulis di sekolah. Defenisi panjangnya ada google. Bahkan di youtube juga sudah ada videonya.

Gls memang sedang dikampanyekan banyak orang.  Saya termasuk  orang yang rajin mengkampanyekannya.

Anak anak smp labschool jakarta sering saya ajak main ke perpustakaan.  Mereka membaca buku fiksi dan non fiksi. Ribuan buku bagus tersedia di perpustakaan sekolah yang lengkap.

Anak anak nyaman berada di perpustakaan sekolah kami. Mereka betah berlama lama di dalamnya.

Petugasnya sangat ramah. Mereka tidak pernah kepada siswa.  Semua anggota perpustakaan dilayani dengan baik.  Proses peminjaman buku juga mudah. Siswa dapat meminjam buku apa saja selama dua minggu.

Banyak tamu dari luar sekolah yg datang ke perpustakaan sekolah kami. Mereka kagum dengan pengelolaan perpustakaan sekolah yang modern.  Kami belajar di perpustakaan kyoto jepang selama ini dan perpustakaan di sana sangat modern sekali.

Ada yang kurang dari petpustakaan sekolah kami. Apa itu? Buku karya siswa.  Beberapa guru dan siswa yg hobi menulis sudah ada karyanya di perpustakaan ini.  Namun buku karya siswa yang lain kemana?

Hal itulah yang kemudian menginspirasi saya membuat buku keroyokan hasil karya siswa sendiri.

Saya mengajar siswa kelas 7 sebanyak 7 kelas.  Dari kelas itu lahir 14 buku baru. Buku fiksi 7 buah dan buku non fiksi 7 buah.

Keempat belas karya siswa ini saya pamerkan di acara final inovasi pembelajaran tingkat nasional di denpasar bali.  Alhamdulillah mendapatkan juara ketiga bidang sorak dari kesharlindung kemdikbud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun