Setelah berpuasa satu bulan lamanya. Saatnya kita berbahagia di hari raya. Ketupat dan opor ayam tersedia di hari lebaran. Semoga bergembira merayakan hari kemenangan.
Rasanya baru kemarin kita memulai ibadah puasa ramadan. Suka dan duka telah kita lalui bersama. Bukan sekedar menahan haus dan lapar saja. Tapi mampu melawan hawa nafsu dalam diri kita.
Hari kemenangan telah tiba. Kita semua merayakannya bersama keluarga tercinta. Adayang merayakannya di kampung halaman bersama ayah bunda. Ada pula yang merayakannya tanpa ayah dan bunda.
Seperti saya saat ini. Hari lebaran saya isi berziarah ke makam ayah dan bunda di pondok malaka jakarta timur. Berdoa dengan penuh khusyuk supaya almarhum dan almarhumah berada di surga dan diampuni segala dosanya.
Setelah berlebaran di bandung, istri mwngajak le jakarta. Mang oleh bisa mengantarkan kami ke jakarta dengan mbil avanza.Â
Awalnya saya tak percaya bisa berziarah ke makam ayah dan binda saat di hari raya. Biasanya saya berziarah saat sebelum puasa. Kakak ipar juga ikut menemani ke jakarta.
Alhamdulillah kami berangkat pukul 11 wib dan ada 8 orang dalam mobil avanza milik saya. Kendaraan meluncur ke jakarta sangat lancar sekali. Namin arah sebaliknya macet. Penuh dengan mobil yang akan mudik ke kampung halaman.
Saya jadi teringat pesan para sesepuh. Lebaran harus dirayakan dengan gembira. Kita harus merayakannya dengan keluarga tercinta.
Hari kemenangan ini memang harua dirayakan bersama. Tua muda, mislin kaya harus merayakannya degan penuh gembira. Saling berbagi di hari raya adalah perintah agama.
Selagi kita sehat dan sempat mari kita rayakan hari idul fitri ini bersama keluarga tercinta. Saya pun merayakan hari kemenangan dengan bedziarah ke makam orang tua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H