Seorang kawan di kompasiana bertanya kepada omjay melalui email. Dia bertanya bagaimana mulai menulis? Lalu darimana kita mulai menulis? Bisakah kita menulis dari apa yang kita sukai dan kuasai saja? Lalu omjay menjawabnya.
Kita menulis dari apa yang kita lihat. Dari apa yang kita catat. Dari apa yang kita rasakan dan dari apa yang kita kuasai. Dari situ kita akan bisa menulis. Apalagi bila kita sangat menyukai dunia tulis menulis maka menulis akan menjadi sebuah kebutuhan. Sama halnya dengan makan dan minum. Anda bias menulis karena lahap membaca.
Pengalaman omjay menulis setiap hari adalah omjay akan berusaha memaksakan diri untuk bisa menulis. Sebab menulis itu harus dipaksakan dan bukan dihayalkan. Kemalsan diri harus dilawan supaya ada produk atau hasil karya tulis yang dapat dituangkan ke media blog.
Kalau menulis langsing eh langsung dipaksakan, maka akan terlihat bentuk tulisan. Nanti lita eh kita esit eh edit sebelum dipublikasikan kepada banyak orang di blog kompasiana. Tulis lalu edit kemudian setelah apa yang ada di kepala tersalurkan lewat jari jemari kita. Biasakan membaca ulang tulisan sebelum diposting di kompasiana.
Begitulah yang omjay lakukan sehingga bisa menulis apa adanya. Omjay teringat pesan almarhum nusa putra yang menjadi guru menulis omjay. Beliau mengatakan bahwa tidak dibutuhkan otak untuk bisa menulis. Kamu hanya butuh pantat untuk duduk sebentar menulis apa yang ada dalam alam pikiranmu."Fokus pada tujuan menulis dan paksakan diri untguk membuat tulisan.
Dari mana mulai menulis bisa dilakukan setelah kamu terus menerus maksain menulis. Ejaan dan tanda baca menyusul kemudian. Kita pun akan lancar menulis bila kita menulis cerita pengalaman. Kisah nyata lebih mudah dituliskan daripada kisah imajinasi. Karya non fiksi lebih mudah dituliskan daripada karya fiksi. Itulah pengalaman yang omjay rasakan. Setiap orang bisa saja beda. Sebab kita semua memang beda oleh karena itu perlu kerjasama. Gaya menulis setiap orang tidak akan pernah sama. Sama dengan sidik jari manusia.
Nanti perlahan namun pasti tulisanmu akan semakin lancar dan berisi. Sedikit demi sedikit tulisanmu semakin banyak di.kompasiana. Kamu akan merasakan tulisanmu akan semakin renyah dibaca orang lain. Awalnya malu membeca tulisan sendiri, lama kelamaan kamu akan percaya diri dan menemukan gaya menulismu sendiri.
Jadi, Dari mana mulai menulis? Dari apa yang kamu rasakan lalu tuliskan sedikit demi sedikit. Lihat dan catat! Selamat belajar menulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H