Ide menulis itu didapat dari 3 hal penting yaitu:
1. Membuat Mind Map
2. Membuat Outline
3. Membuat draft
Dari ketiga hal di atas itulah tulisanmu akan menjadi menarik. Kamu memulainya dengan sebuah peta pemikiran sederhana, lalu dibuatkan daftar isinya dan kemudian mulai dituliskan konsepnya. Kamu menulis seperti menggabungkan pecahan-pecahan puzzel menjadi satu kesatuan yang utuh dan bermakna bagi pembaca. Tulisanmu menjadi menarik dan tidak membosankan pembaca. Hal itulah yang saya dapatkan dari pemenang lomba inovasi pembelajaran tahun 2017.
Langkah pertama:
Kalau kamu menulis, ada baiknya membuat coretan dalam satu atau dua paragraf. Coretan ini dapat juga berupa gagasan-gagasan dalam bentuk kata-kata acak. Kata-kata acak ini nantinya dapat saling dihubungkan sedemikian hingga membentuk sebuah peta pemikiran atau yang lazim disebut dengan mind map. Sebuah mind mapsebaiknya didesain berdasarkan prinsip 5W+1H yaitu who, what, where, when, why, how (siapa, apa, dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana). Usahakan untuk menulis garis besar tulisan dalam kalimat-kalimat singkat saja. Tidak perlu mengindahkan tata bahasa maupun pemilihan kalimat. Coretan atau mind mapini hanyalah sebagai alat bantu kamu untuk melihat gambaran keseluruhan tulisan yang akan ditulis. Mind map ini memudahkan penulis untuk tetap fokus pada apa yang akan disampaikan dalam tulisan sehingga menjadi semakin menarik.
Langkah kedua:
Langkah selanjutnya adalah membuat outline atau seperti daftar isi buku yang berdasarkan poin-poin yang telah dibuat pada mind map. Outline merupakan detail dari coretan garis besar yang dituliskan dalam bentuk poin-poin. Outline ini yang nantinya akan menjadi bab dan sub-sub bab dalam tulisan kamu bila dalam bentuk bab atau ringkasan. Pastikan pembagian bab yang dibuat sesuai dengan sistematika penulisan fiksi atau non fiksi. Kalau sudah terbiasa akan berpola dengan sendirinya. Tapi kalau belum, kayak orang bikin opini di koran atau media online. Originalitas tulisan terlihat di sini. Terkadang hal yang menjadi isu saat itu menjadi sangat berpengaruh dari informasi yang kamu tuliskan.
Langkah ketiga:
Setelah pembuatan outline, langkah selanjutnya adalah draftingyaitu dengan mengisi tiap-tiap poin pada outline tersebut. Jabarkan secara detail dan runut dari tiap-tiap poin dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Perlu diingat bahwa pembaca yang akan menyeleksi secara alamiah tulisanmu. Sangat mungkin bahwa pembaca tulisanmu berasal dari disiplin ilmu yang berbeda-beda. Oleh karenanya, hindari menulis dengan sudut pandang kamu saja, di sinilah diperlukan proses membaca. Penulis perlu menuliskannya seolah-olah sedang menjelaskan perihal tersebut kepada seseorang yang tidak sebidang ilmu dengan anda. Pembaca mendapatkan pengetahuan baru dari apa yang dituliskan.
