Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

TIK Cuma Bikin E-Mail?

8 Juni 2016   14:47 Diperbarui: 8 Juni 2016   14:57 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tertawa geli menyaksikan wawancara mantan mendikbud m nuh dengan pak rhenal kasali kalau belajar tik itu cuma bikin email. Salah satu penyebab TIK dihapuskan karena anak masih diajarkan bikin email di sekolah. Pak nuh lupa bahwa dari materi email saja banyak anak yang belum tahu cara membuatnya dan etikanya ber-email. Padahal email sangat penting untuk kita berinteraksi di dunia maya. Apalagi bila ingin membuat blog gratis di internet.

Terkadang para pejabat kemdikbud ini aneh cara berpikirnya. Kita ingin menjadi negara mandiri di bidang tik, tapi mata pelajarannya malah dihapuskan. Realitas di lapangan menunjukkan bahwa mata pelajaran tik masih diperlukan generasi emas indonesia. Banyak anak yang belum paham tentang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Apalagi guru dan orang tuanya masih banyak yang gaptek.

Akibat dari hilangnya mata pelajaran TIK di sekolah, telah terjadi kesenjangan antara siswa di kota dengan siswa di desa. Hilangnya matpel tik akan membuat generasi emas indonesia tertinggal dari negara lainnya. Hal ini sudah terlihat dari 3 tahun pelaksanaan kurikulum 2013. anak-anak kita semakin banyak yang tidak paham TIK, begitupun guru-gurunya. 

Komunitas guru tik berencana akan buat buku mata pelajaran tik yang isi materinya mengikuti perkembangan zaman dari kelas 1 sd lalu 7 smp sampai kelas 12 sma. Supaya materinya tdk tumpang tindih di tingkat sd, smp dan sma maka perlu dibuatkan outline dari materi sd, smp, dan sma. Kondisi indonesia bervariasi jadi bisa diterapkan di seluruh negeri. Buat guru smk juga bisa disiapkan materi kkpi yang terbaru, dan bukan hanya sekedar simulasi digital saja.

Data dan fakta menunjukkan bahwa anak anak kita masih membutuhkan mata pelajaran tik. Ini buktinya kata mereka.

kami butuh tik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun