Beberapa waktu lalu saya mendapatkan undangan untuk mengisi materi seminar tentang rahasia sukses menulis dan manfaatnya dalam kehidupan. Bagi saya, menulis itu sudah menjadi sebuah kebutuhan, sehingga bila saya tak menulis, maka saya akan merasa haus dan lapar. Saya belum bisa tidur nyenyak dan bermimpi indah bila belum menulis. Oleh karena itu, rahasia sukses menulis dan manfaatnya dalam kehidupan sangat patut untuk dibahas.
[caption id="attachment_273508" align="aligncenter" width="448" caption="Omjay"][/caption]
Sebenarnya, apa itu menulis? Menulis adalah menyampaikan pesan dalam bentuk tulisan. Siapa saja bisa dan boleh menulis. Hanya saja, setiap orang pasti memiliki tujuan dalam menulis. Goal atau tujuan setiap orang belum tentu memiliki gawang yang sama. Tergantung sebesar apa mimpinya ingin diwujudkan.
Apa tujuan menulis? Tujuan saya menulis adalah menjadikan diri saya sebagai seorang penulis yang pesannya sampai kepada pembaca. Saya belum bisa menulis baik, bila pesan yang saya tuliskan tidak dimengerti oleh pembaca. Saya harus memahami pembaca dengan sebaik-baiknya. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik.
Apa manfaat menulis? Manfaat menulis bagi saya adalah berbagi pengetahuan dan pengalaman hidup. Dengan menulis, saya berusaha membagikan pengetahuan yang dimiliki dan dengan menulis saya berharap dapat berbagi pengalaman hidup yang hanya sementara ini. Mungkin bagi saya biasa saja, tetapi buat orang lain menjadi luar biasa. Mungkin juga malah sebaliknya. Kita serahkan saja kepada pembaca.
Apa pentingnya menulis? Menulis Penting banget dalam kehidupan saya. Menulis menjadi sebuah kegiatan di dalam alam bawah sadar saya untuk terus menyampaikan pesan kepada orang banyak. Dengan menulis, saya merasa dikenal banyak orang, dan dengan menulis mereka menjadi tahu siapa saya sebenarnya. Orang yang biasa dan melakukan hal-hal biasa. Hanya bedanya, saya menuliskan apa yang sudah dilakukan.
Untuk dapat menulis, tentu saya akan belajar dan mengenal berbagai bentuk tulisan. Mulai dari cerita fiksi sampai non fiksi. Tulisan biasa dan luar biasa itu akan terlahir dari kondisi yang berbeda. Semua itu terjadi dalam proses yang cukup lama, dan saya menikmati prosesnya. Menulis dalam bentuk fiksi menjadi target berikutnya bila saya sudah lancar menulis dalam bentuk non fiksi. Bagi saya menulis fiksi itu puncak dari segala ilmu menulis. Tak mudah membuat cerita fiksi. Apalagi macam cerita cerpen ala Putu Wijaya yang terkenal itu. Atau novel national best seller 99 Cahaya di langit Eropa karya Hanum dan Rangga.
Terus terang, saya perlu waktu untuk mengenal jenis-jenis tulisan. Deskripsi dan narasi terkadang masih belum bisa dipraktikkan secara utuh, sebab tulisan ini terkadang mengalir begitu saja. Sehingga saya tak memiliki gaya menulis yang runtut seperti orang lain. Jadi ketika ada ide di kepala ya dituliskan saja, dan edit kemudian. Begitulah kejadiannya.
Hal yang memang dirasakan sulit adalah merancang dan mencari bahan tulisan. Namun seiring banyaknya waktu dalam membaca dan seringnya berkenalan dengan banyak orang, menulis seperti mengalir dengan sendirinya. Seperti kita menyetir mobil saja. Awalnya agak kaku dan kikuk. Tetapi lama kelamaan, enak saja dan dengan mudah kita mengendarainya meski di jalan yang sempit. Jadi persoalan merancang dalam menulis mulailah saja dalam pikiranmu yang kusut. Lama-lama kekusutan itu akan teratur dengan sendirinya. Kuncinya sabar dan banyak belajar menulis.
Hal-hal apa saja yang diperlukan untuk menulis jelas harus kamu ketahui. Kita harus banyak membaca karya tulis orang lain, dan senang berlama-lama duduk terdiam memulai tulisan. Kata teman saya, tak dibutuhkan otak untuk bisa menulis. kamu cukup butuh pantat saja dalam menulis. Artinya, kamu hanya perlu waktu untuk duduk dan diam sejenak menuangkan ide liarmu itu. Ketika kamu duduk, kamu bisa mengumpulkan ide yang berserakan dan merangkai kata satu demi satu.
Wow, tentu saja hambatan atau rintangan ditemui. Sudah menjadi tradisi buat mereka yang mulai masuk dunia kepenulisan. Hambatan-hambatan dalam menulis pasti ditemui, dan kamu pasti akan mencari solusinya. Rahasia sukses menulis sebenarnya terletak pada kemampuan kamu memecahkan masalah dan menuliskannya dengan gaya bahasamu sendiri. Lawanlah dirimu sendiri, terutama dari kemalasan yang menutup kreativitas dan imajinasimu.