Dunia politik Indonesia sedang panas-panasnya. Padahal sekarang sudah memasuki musim penghujan. Mungkin, karena mendekati pemilihan umum 2014. Jadi ngomongin politik jadi asyik. dari kelas restoran sampai warteg pinggir jalan, ngomongin politik memang sangat asyik. Kalau melihat televisi dan membaca berita di media arus utama akhir-akhir ini, nampak jelas golkar dan demokrat sedang saling ledek politik dinasti. Dinasti cikeas, dinasti atut sekarang sedang menjadi sorotan. Apa yang dilakukan presiden sby selalu saja serba salah. Jadi ingat waktu Megawati jadi presiden. SBY dipuji, dan Megawati dimaki. Kini hukum karma seolah sedang menerpa SBY. Jokowi sedang dipuja puji di sana sini. Sedangkan SBY sudah mulai dimaki. Contohnya ketika presiden SBY marah. Ada saja yang menirukan gaya SBY marah, dan 1000 persen bahkan 2000 persen yang coba menirukannya. Kata-kata pejabat kecengan seolah menjadi kata baru mengalahkan bahasa Vicky, hehehe. Beda halnya dengan Jokowi. Gubernur DKI Jakarta yang satu ini kini sedang menuai puja dan puji. Jokowi marah ketika sidak. Didapatinya ada bawahannya yang tak berada di tempat. Jokowi juga kecewa dengan pelayanan aparat pemkot Jakarta Timur yang terasa lamban dalam pengurusan surat izin perusahaan. Jokowi marah, dan akan mengganti pejabat yang tidak becus dalam bekerja. Jokowi marah dipuji, eh SBY marah kok malah dimaki? Begitulah dinamika politik kita. Suatu saat dia akan dipuja puji, dan suatu saat pula dia akan dicaci maki. Pujian dan makian akan terus berputar dalam arena politik. Bukankah hukum karma itu berlaku abadi? Bagaimana menurut anda? salam Blogger Persahabatan Omjay http://wijayalabs.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H