Mendekati pemilu 2014 situasi politik Indonesia semakin seru saja. Para partai politik sudah mulai mengkampanyekan dirinya. Baik melalui media masa maupun media lainnya. Tak lupa mereka juga mengusung siapa yang akan jadi calon presiden di dalam partainya.
Bila kita lihat para calon presiden yang ada. Ada beberapa Jendral yang telah terang-terangan mencalonkan dirinya. Siapakah dia, anda sudah tahu orangnya. Saya tak perlu mencantumkan nama-nama mantan Jendral itu dalam tulisan ini.
Menariknya, para mantan Jendral ini adalah para tentara terbaik di angkatan dan kesatuannya. Mereka pun telah membuktikan diri telah menjadi pejabat yang berprestasi. Terbukti dari jabatan-jabatan strategis di pemerintahan yang pernah didudukinya. Orang pun lantas tahu track record mereka selama menjadi pejabat.
Tentu siapa pun akan mengacungkan jempol kalau mantan Jendral itu adalah tentara yang memang telah mengabdikan dirinya untuk keutuhan bangsa. Mereka tak ingin Indonesia terpecah belah. Mereka tak ingin Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang banyak ini hanya dimanfaatkan oleh segelintir orang. Mereka tak ingin kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tidak berpihak kepada rakyat. Karena itulah para mantan Jendral itu berambisi untuk menjadi presiden.
Namun yang menarik adalah, yang telah menjadi presiden adalah mantan Jendral yang merupakan teman mereka sendiri. Di sinilah terbukti, ada perbedaan visi dan misi dari masing-masing. Mereka mempunyai cara berbeda untuk mengelola Republik ini. Cara-cara yang mereka anggap paling benar dalam membangun Indonesia.
Pertarungan mantan Jendral telah terjadi. Seru dan memberikan contoh pada kita bagaimana menjadi seorang pemimpin. Pemimpin yang akan menghantarkan bangsa ini untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Kita tak tahu apakah salah satu dari mereka terpilih jadi presiden, sebab ada juga dari golongan sipil yang mencalonkan diri.
Mari kita sama-sama berdoa agar pertarungan beberapa mantan Jendral ini menjadi sebuah kekuatan untuk mempersatukan bangsa. Bukan justru membuat bangsa ini terpecah belah. Saya yakin dan merasa yakin mereka adalah orang-orang pilihan yang ingin Indonesia mencapai keemasan.
Sebagai rakyat biasa, saya hanya ingin mengatakan bila kelak salah satu dari anda terpilih jadi presiden mohon silahturahim di antara mantan para Jendral jangan terputus. Kalian adalah sosok pemimpin yang harus menjadi tauladan buat kami. Sudah harus siap menang dan kalah. Karena itu yang menang harus bisa mengayomi yang kalah dan yang kalah turut membantu yang menang dan jangan menjelek-jelekkan pihak yang menang. Inilah terapi pemimpin yang harus dibenahi oleh bangsa kita.
Alangkah indahnya bila Indonesia dipimpin oleh orang-orang seperti ini. Orang-orang yang mengemban amanah suci demi kemajuan negeri. Kalah menang itu biasa. Namun, sikap kritis tetap terjaga. Memberikan masukan-masukan berharga demi kemaslahatan bangsa kepada pemerintah.
Pertarungan mantan Jendral akan menjadi pembelajaran positif bagi bangsa Indonesia. Cara mengelola negara boleh beda, tetapi tujuan harus sama. Mereka harus mampu memajukan Indonesia dan berdiri tegak dengan bangsa-bangsa lainnya. Indonesia harus menjadi negara yang gemah lipah loh jinawi.
Semoga para mantan Jendral itu terus bersatu untuk membangun Indonesia. Amin.