Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Akibat Jalan Butut Payudaraku Jadi Kendor

2 Januari 2013   23:45 Diperbarui: 4 April 2017   16:13 2485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_217989" align="aligncenter" width="600" caption="Spanduk di Jalan Cijulang"][/caption] Kecewa banget setelah berkunjung ke obyek wisata cukang taneuh/green canyon. Sebab jalan menuju obyek wisata ini sangat jelek dan berlubang. Pemerintah daerahnya kurang tanggap, sehingga akses jalan menuju tempat ini tidak segera diperbaiki. Sepanjang jalan menuju ke obyek wisata ini, saya menemukan banyak spanduk dan poster yang kecewa dengan pemimpinnya. Bahkan ada sebuah spanduk yang isinya begini: "akibat jalan butut, payudaraku jadi kendor...Sasalak Jadi Laer...". Seharusnya Jalan Raya Cijulang Green Canyon, desa Kertayasa ini berada dalam kondisi mulus. Tentu akan semakin banyak lagi wisatawan yang akan datang berkunjung ke obyek wisata Green Canyon. Saya dan keluarga yang melewati jalan ini merasa tidak nyaman. Banyak kubangan babi, atau kerbau sepanjang jalan. Kami menjadi tak puas karena melihat pemandangan yang kurang berkesan karena akses jalan yang berlubang dan mengecewakan para wisatawan yang akan berkunjung ke Green Canyon. Sementara itu, pelayanan petugas di obyek wisata ini juga kurang ramah dan profesional. Akibat akses jalan yang rusak, perjalanan menuju obyek wisata ini menjadi lama. Kami menjadi bertanya-tanya, kemana saja uang pendapatan daerah yang didapatkan dari obyek wisata? Jangan-jangan uangnya ditilep pejabat yang tak amanah. Rakyatpun menjadi susah karenanya. Pejabat korup harus ditangkap KPK dan mereka harus mengembalikan uang rakyat yang diambilnya. Bila akses jalan berjalan baik, tentu jarak obyek wisata pangandaran menuju Green Canyon menjadi tidak terlalu lama. Para pemakai jalan dan wisatawan yang akan berkunjung ke obyek wisata ini akan dengan senang hati berkunjung ke tempat yang memesona pemandangan alamnya ini. Semoga pemerintah daerah yang berwenang dalam perbaikan jalan, segera memperbaiki kondisi jalan ini yang sudah sangat parah.  Suara rakyat banyak yang mengeluhkan kondisi jalan harus didengar. Pejabat pemerintah daerah haruslah bertanggungjawab mengemban amanah rakyat. Segera perbaiki jalan dari pemasukan daerah, dan segera keluarkan untuk kesejahteraan masyarakat banyak. Akses jalan adalah fasilitas penting yang harus didahulukan seperti iklan yang saya baca dari poster bergambar gubernur Jawa barat, Ahmad Heryawan. Semoga bukan slogan belaka. [caption id="attachment_217990" align="aligncenter" width="448" caption="Obyek Wisata Green Canyon"]

1357170560770131843
1357170560770131843
[/caption] Salam Blogger Persahabatan Omjay http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun