Dalam perjalanan pulang dari desa sukamaju tasikmalaya saya mencoba menulis dengan satu jari.
Repotjuga ternyata. Pelan pelan saya menuliskannya.
Jalan yg kami lalui bergelombang dan naik turun. Perut saya terasadikocok kocok seperti mie kocok bandung.
Kakak ipar yang membawa mobil avanza saya mengemudikannya dengan hatihati sekali. Maklumlah takut nyasar lagi. Hampir seham lebih kami muter muter mencari desa sukamaju.di desa itu keponakan dari istri akan melepaskan masa lajangnya. Kawin gitu loh,hehehe.
Wah repot jugamenulis dengan satu jari. Harus pelan pelan saya menekan huruf yang ada ditablet mungil mito buatan china ini.
Harga emang gak bisaboong. Pakaitablet applememang lebih nikmat.
Saya harus kembali ke bandung malam ini. Selamat tinggal desa sukamaju, sayang sekali saya gak bisa bermalam di tempat ini. Tempatyangkami tempuh 5 jam lamanya darikota bandung.
Menulis dengan satu jari sulit sekali ternyata. Takmudah melakukannya. Saya sedang mencobanya. Samnil menikmati macet setelah keluar dari desa sukamaju.
Ternyata banyak orang bepergian dimalam minggu. Maklumlah libur panjang. Banyak orang pergi ke luar kota. Mobil berplat jakarta sayalihat tiada henti.
Menukis eh menulis dengan satu jari. Tidak mudah memang. Tapi sayabisa melakukannya. Nanti diedit ulang kalau sudah sampai tujuan. Mohon dooanya selamat dalam perjalanan menuju kota bandung yang ramai. Kena macet lagi gak ya?
Salam blogger persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H