Pemimpin yang cerdas basanya kreatif, dan akan mampu melakukan kreativitas untuk mengembangkan daerah yang dipimpinnya menjadi lebih baik dan maju. Perlu terobosan dan inovasi tiada henti agar apa yang dilakukan mampu menyenangkan semua pihak. Khususnya dalam penyiapan SDM unggul yang berkarakter. Dengan begitu akan lahir manusia Indonesia yang unggul dan mampu untuk berkompetisi dengan bangsa lainnya di dunia.
Guru harus cerdas dan memiliki budaya membaca dan meneliti yang kuat. Dengan banyak membaca, maka para guru akan mampu menulis dan mengikat ilmunya. Itulah yang dimaksudkan dengan selaras rasa dan karsa sehingga ilmu dan akhlak mulia dapat terjaga dengan baik. Kecerdasan seorang guru akan berpengrauh banyak kepada kecerdasan peserta didiknya. Guru yang cerdas akan melahirkan peserta didik yang cerdas apabila dalam menyampaikan proses keilmuannya berjalan dengan baik. Tidak melulu catat buu sampai abis, tetapi berusah untuk menjadi guru kreatif dan bukan kognitif. Guru Kognitif cenderung texbook dan kurang berinovasi.
Selain transfer ilmu, guru juga harus mampu menanamkan akhlak mulia kepada para peserta didiknya sehingga mereka mampu menjadi manusia yang berkarakter jujur, dapat dipercaya, bertanggungjawab, dan cerdas. Pendidikan karakter sebenarnya ada dalam diri seorang guru. Bila dia mampu mengembangkan dirinya untuk mampu menjadi tauladan bagi peserta didiknya, saya yakin akan lahir para generasi penerus bangsa yang sangat cinta kepada tanah airnya, dan berusaha keras untuk memajukan negerinya.
Akhirnya sifat kenabian yang telah dicontohkan oleh rasul Muhammad harus menjadi pembelajaran buat kita semua untuk mampu menjadi manusia atau pemimpin yang unggul dengan memegang teguh sifat sidiq, tabligh, amanah, dan fathonah (STAF). Dengan begitu akan terlahir generasi penerus bangsa yang hebat, dan mampu untuk mengembangkan dirinya menjadi manusia yang berkarakter dan memiliki kepekaan sosial kepada sesama. Guru harus mampu menyiapkan para calon pemimpin masa depan yang bertanggung jawab, cerdas dan memiliki keluasan ilmu yang tinggi, dan mendalam. Oleh karena itu mari kita pegang terus ajaran agama kita dengan berpegang teguh kepada ajaran al-quran dan al hadist. Dua pegangan utama umat slam yang harus senantiasa dijaga agar mampu menjadi selaras rasa dan karsa dalam ilmu, dan aklak mulia.
Salam Blogger Persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H