Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Catatan Harian Seorang Guru: Sedihnya Tak Bisa Mencium Anak Dan Istri

10 Juni 2012   13:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:09 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedih sekali hati ini. Biasanya saya bisa menciumi mereka setiap harinya. Semenjak diketahui saya terserang virus herves yang menular, saya lebih banyak berdiam diri di dalam kamar. Saya takut anak dan istri tertular penyakit ini. Sayapun berhenti menciumi anak dan istri di saat mereka mulai tertidur.

Rasa sakit dan perih di bibir sudah mulai berkurang. Kulit barupun tumbuh. Semoga cepat mengering dan tidak menimbulkan luka baru. Sudah rindu saya kepada anak dan istri. Tak bisa menciuminya seperti sebelum sakit. Mereka tetap melayani saya dengan sepenuh hati.

Istri selalu mengolesi saya salep ke bagian wajah yang terkena virus. Dia tidak jijik dan tetap melayani suaminya dengan baik. Begitupun kedua anak saya intan dan berlian. Mereka membantu saya menyiapkan makanan dan minuman. Intan paling sering disuruh mamahnya membeli bubur buat ayahnya. Sebab saya belum bisa makan yang keras-keras dahulu. Makan bubur membuat saya serasa seperti bayi lagi.

Semoga penyakit ini segera hilang dari tubuh, dan saya kembali pulih seperti sediakala. Sudah tak sabar hati ini ingin memeluk kalian. Ayah sayang kepada kalian, dan terima kasih telah merawat ayah dengan baik.

Salam blogger persahabatan Omjay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun