Pagi ini selasa, 3 Januari 2012 saya berjalan-jalan pagi menikmati keindahan desa Taraju yang indah luar biasa. Bak pretty woman dari bumi parahiyangan. Semakin hari semakin cantik saja wajah desa ini.
[caption id="attachment_152975" align="aligncenter" width="448" caption="http://stat.kompasiana.com/files/2010/09/img_1861.jpg"][/caption]
Ketika asyik berjalan-jalan, saya melihat pasar kambing dan domba yang biasanya sunyi kini ramai sekali. Saya pun teringat kalau pasar taraju ini hanya buka di hari selasa dan sabtu. Di desa Taraju ini memang berbeda dengan daerah lainnya. Pasar tidak buka setiap harinya. Anda akan menemui tempat kosong melompong selain hari Sabtu dan Selasa. Saya pun mencoba ke pasar ini di hari lainnya untuk membuktikan rasa penasaran saya, dan ternyata benar. Saya temukan pasar yang biasanya ramai, kini sepi sunyi. Lapak-lapak kosong, dan hanya beberapa lapak saja yang buka. Itupun hanya sekedar persiapan untuk dijual pada hari Selasa dan Sabtu. Bagi para pedagang pasar di tempat ini, hari Selasa, dan sabtu adalah hari besar untuk menjemput rezeki. Mereka akan bersenang hati menjajakan barang dagangannya, dan berusaha melayani pembeli dengan sepenuh hati.
Sambil menikmati jajanan pagi saya bertemu dan ngobrol dgn pengelola pasar kambing dan domba di desa taraju ini. Beliau mengatakan bahwa kambing yg dijual di pasar ini biasanya akan dijual kembali oleh bandar ke jakarta dan bekasi. Sayapun kini menjdi tahu kenapa harga domba dan kambing di jakarta dan bekasi menjadi mahal krn bandar sudah mengambil keuntungan dari pembelian di pasar ini. Kalau pintar menawar lumayan keuntungannya.
Seru juga melihat para pedang itu berjual beli. Saya mengerti bahasanya tapi gak bisa mengucapkannya. Sebab dari ahir saya sdh besar di jakarta dan bekasi sehingga gak bisa berbahasa sunda walaupun kedua org tua saya org sunda.
Saya menemukan domba yg gemuk dan besar yg dijual di atas satu juta. Kalau saya punya uang ingin saya membelinya utk dibuat domba guling hehehe. Tapi bukan omjay guling ya hehehe. Mentang-mentang gemuknya sama, hahaha
Saya pun mulai jeprat-jepret pakai ponsel saya. Nanti saya kirimkan menyusul kalau sdh pakai laptop.
Akhirnya, pasar kambing dan domba di desa taraju yg unik membuat saya berkumpul dengan para hewan qurban ini hehehe. Supaya tidak ketuker saya pun lekas-lekas membayar jajanan saya. Tahu goreng 4 buah, pisang goreng dua, dan kopi susu. Tak lupa roti coklat satu buah. Wah banyak banget ya sarapannya, hehehe. Kayak kambing dan domba aja wkwkwkwk.
Salam blogger persahabatan Omjay http://wijayalabs.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H