Di kala orang Indonesia bergantung kepada jejaring sosial seperti twitter dan facebook, bangsa China mampu membuat sendiri jadi dirinya. Mereka memiliki jejaring sosial tersendiri, dan tidak latah untuk ikut-ikutan memakai produk Amerika. Rasa percaya diri mereka sebagai bangsa sangatlah kuat, dan menjadi contoh bagi negara lainnya. Merekapun mampu mengembangkan teknologinya sendiri, dan mampu meniru produk bangsa lain yang harganya jauh lebih murah dari produk aslinya.
Orang china terkenal dapat dipercaya dan menjaga hubungan baik dengan pelanggannya. Oleh karenanya sifat amanah atau dapat dipercaya yang dimiliki oleh nabi Muhammad sangat dirindukan oleh umat yang berakhlak mulia. Sebab saat ini kita kesulitan mencari pemimpin yang dapat dipercaya. Kalaupun ada seringkali belum sesuai dengan kenyataan di lapangan, dan kita masih melihat para pemimpin kita omongannya kurang didengar rakyat. Pada akhirnya, pemimpin yang seperti itu agak sulit untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakatnya.
Sebagai seorang pendidik, tentu kita harus mampu menanamkan kejujuran dan kepemimpinan untuk anak didik kita. Mereka harus kita latih dengan penuh keteladanan dan contoh-contoh yang baik. Adanya tawuran antar pelajar saat ini seperti yang terjadi di SMAN 6 Jakarta dengan wartawan adalah contoh nyata bahwa kejujuran dan kepemimpinan belum menjadi fokus utama kita. Mereka harus dilatih jujur, dan mandiri. Mampu mengembangkan minat dan bakatnya. Oleh karena itu tentu mereka sangat memerlukan guru profesional yang layak dan mampu membimbing mereka dengan baik. Guru yang amanah dan dan mampu dipercaya untuk membangun karakter peserta didknya menjadi manusia unggul yang luar biasa. Seorang guru tangguh berhati cahaya.
Pembelajaran haru dilaksanakan dengan suasana menyenangkan, dan siswa merasakan happy berada di dalamnya. Para guru yang menyampaikan ilmunyapun diliputi rasa keihlasan hati yang tinggi. Tanpa happy dan keikhlasan hati, agak sulit materi masuk ke otak siswa. Perlu strategi tersendiri agar suasana pembelajaran berjalan komunikatif dua arah. Guru dan siswa harus sama-sama belajar, dan pembelajaran tidak lagi bersumber kepada guru tetapi kepada siswa. Guru harus mampu menjadi manager dan fasilitator dalam pembelajaran yang menyenangkan.Dengan demikian peran guru yang dominan di kelas menjadi terkurangi dan terjadilah apa yang disebut "active learning". Sebuah pembelajaran yang membuat para peserta didik aktif dalam belajar.
Sifat amanah adalah kemampuan untuk mampu mengemban kepercayaan agar dapat bertugas sesuai dengan harapan masyarakat. Sifat amanah ini terkadang menjadi kurang terjadi karena lemahnya kejujuran dan korupsi yang dilakukan secara berjamaah. Pada akhirnya, mereka yang jujur menjadi terpinggirkan, dan mereka yang tidak amanah atau tidak jujur justru diberi tempat untuk melakukan niat-niat jahat sehingga merugikan uang negara. Kalau dibiarkan seperti itu, negara akan hancur, karena dipimpin oleh mereka yang tidak jujur. Kasus Gayus dan Nazarudin adalah contoh yang tidak baik di negeri ini, dan membuat kita belajar dari kasus mereka. Sesuatu yang dimulai dari ketidakjujuran, maka akan menuai petaka yang berkepanjangan.
Oleh karenanya pemimpin yang memiliki amanah yang baik dia akan cerdas, dan berusaha sekuat tenaga untuk memakmurkan rakyatnya agar mampu berdikari, dan tidak bergantung kepada orang lain. Pemimpin cerdas adalah pemimpin yang mampu mencari solusi dan mau turun langsung ke bawah mencari tahu akar permasalahan.
Para guru harus mampu menjadi pemimpin yang amanah dihadapan para peserta didiknya. Dengan begitu ada figur atau imam yang dijadikan tolak ukur para peserta didik dalam bertindak.Para guru harus mampu menciptakan para pemimpin masa depan yang berakhlak mulia melalui ilmu yang idsampaikannya. karena itu, guru yang baik tidak hanya mengajar saja, tetapi dia mampu untuk mendidik.
Pemimpin yang cerdas basanya kreatif, dan akan mampu melakukan kreativitas untuk mengembangkan daerah yang dipimpinnya menjadi lebih baik dan maju. Perlu terobosan dan inovasi tiada henti agar apa yang dilakukan mampu menyenangkan semua pihak. Khususnya dalam penyiapan SDM unggul yang berkarakter. Dengan begitu akan lahir manusia Indonesia yang unggul dan mampu untuk berkompetisi dengan bangsa lainnya di dunia.
Guru harus cerdas dan memiliki budaya membaca dan meneliti yang kuat. Dengan banyak membaca, maka para guru akan mampu menulis dan mengikat ilmunya. Itulah yang dimaksudkan dengan selaras rasa dan karsa sehingga ilmu dan akhlak mulia dapat terjaga dengan baik. Kecerdasan dan kualitas seorang guru akan berpengaruh banyak kepada kecerdasan peserta didiknya. Guru yang cerdas akan melahirkan peserta didik yang cerdas pula apabila dalam menyampaikan proses keilmuannya berjalan dengan baik. Tidak melulu catat buku sampai abis, tetapi berusah payah untuk menjadi guru kreatif dan bukan kognitif. Guru Kognitif cenderung texbook dan kurang berinovasi. Biasanya guru seperti ini malas membaca buku, dan jarang sekali membeli buku baru.
Selain transfer ilmu, guru juga harus mampu menanamkan akhlak mulia kepada para peserta didiknya sehingga mereka mampu menjadi manusia yang berkarakter jujur, dapat dipercaya, bertanggungjawab, dan cerdas. Pendidikan karakter sebenarnya ada dalam diri seorang guru yang berakhlak mulia. Bila dia mampu mengembangkan dirinya untuk mampu menjadi tauladan bagi peserta didiknya, saya yakin akan lahir para generasi penerus bangsa yang sangat cinta kepada tanah airnya, dan berusaha keras untuk memajukan negerinya.
Akhirnya sifat kenabian yang telah dicontohkan oleh rasul Muhammad harus menjadi pembelajaran buat kita semua untuk mampu menjadi manusia atau pemimpin yang unggul dan berakhlak mulia dengan memegang teguh sifat sidiq, tabligh, amanah, dan fathonah (STAF). Dengan begitu akan terlahir generasi penerus bangsa yang hebat, dan mampu untuk mengembangkan dirinya menjadi manusia yang berkarakter dan memiliki kepekaan sosial kepada sesama. Guru harus mampu menyiapkan para calon pemimpin masa depan yang bertanggung jawab, cerdas dan memiliki keluasan ilmu yang tinggi, dan mendalam. Oleh karena itu mari kita pegang terus ajaran agama kita dengan berpegang teguh kepada ajaran al-quran dan al hadist. Dua pegangan utama umat Islam yang harus senantiasa dijaga agar mampu menjadi selaras rasa dan karsa dalam ilmu dan akhlak mulia. Semoga kita semua dapat mencontoh perilaku nabi Muhammad SAW dalam kehidupan kita sehari-hari. Amin.