Saya benar-benar terharu, dan menikmati kumpulan foto-foto yang digabung menjadi satu dalam bentuk video oleh kang Hadi Samsul. Foto-foto itu serasa menjadi hidup, dan berbicara menandai perjalanan kompasiana menuju tiga.
Saya benar-benar terharu, dan sangat terharu bukan karena foto saya ada di dalamnya, tetapi urutan peristiwa begitu runut dibuat, dan tak terasa kita menuju ulang tahun kompasiana yang ketiga.
Rekam Jejak Perjalanan kompasiana selama tiga tahun diputar hanya selama 2 menit 17 detik. Mengisahkan eksistensi rekan-rekan kompasiana di jagad maya dan nyata. Saya pun langsung mem-vote video buatan kang hadi samsul di http://www.kompasianival.com/filmpendek_view/66#66.
Saya menjadi teringat kembali ketika bergabung pertama kali di kompasiana 3 tahun yang lalu. Masih agak malu-malu dan masih jadi anak bawang yang lugu. Takut salah kalau ngomong. Saya lebih banyak diam tak bicara dan lebih banyak menulis saja sambil mengamati orang-orang hebat di sekitar saya.
Sampai suatu ketika ada kopdar pertama kompasiana di bentara budaya. Saya pun ikut nimbrung di dalamnya. Bertemu dengan para blogger keren dan ngetop. Bahkan saya bertemu dengan pak menteri. Pak Kusmayanto Kadiman yang begitu sangat bersahaja.
Kami pun berfoto bersama, dan merupakan kenangan yang terindah bagi saya.
Saya pun teringat tulisan komentar mbak Linda Jalil di postingan kopdar itu, begini tulisannya.
MENULISLAH SETIAP HARI DI KOMPASIANA DAN BUKTIKAN KEAJAIBAN YANG MENYERTAINYA… Betul sekali ! Sangat betul sekali. Mungkin hanya kalimat ini yang bisa saya tuturkan. Magnit Kompasiana sungguh kuat, membuat saya berputar-putar mencari jalinan kata, ide, mengasah daya nalar, mengadakan pengendapan, kemudian mengumpulkan keberanian untuk berani mencetuskannya dalam dunia maya. Selama dua bulan terakhir ini, bersama Kompasiana, rasanya hidup saya semakin berwarna! Seleksi alam , Allhamdulillah juga telah terjadi di komunitas ini. Dari para blogger yang memiliki berbagai disiplin ilmu dan berusaha membahas, menimpali macam-macam masalah dengan elegan, masuk di akal dan santun, kemarin, di Bentara Budaya, terbukti. Banyak kenalan baru yang saya temui, yang kesehariannya dalam layar maya matang dalam penulisan, bijak di kata-kata, ternyata tampilan aslinya juga seperti itu. Jauh…jauh sekali dari kesan tinggi hati dan ‘ sok pinter’…. jauh dari kesan ’siapa saya’…., jauh dari kesan cara memandang satu sama lain dengan pikiran ‘eh elo siapaaa?’ Semoga dengan pertemuan kemarin yang sungguh berkesan itu, komunitas ini makin langgeng, berkembang, dan bisa menjaring teman-teman baru yang gemar menulis. Ayo, bergabunglah bersama kami di Kompasiana…. BUKTIKAN KEAJAIBAN YANG MENYERTAINYA…..
Bahkan saya sempat terharu juga ketika mbak Linda Jalil sibuk ke sana kemari mencari kado untuk kelahiran anak Mas Iskandar Zulkarnaen (waktu itu belum menjadi admin). Itulah pertemanan dunia maya di kompasiana. Dari dunia maya keakraban itu berwujud ke dunia nyata. Kami benar-benar merasakan kehangatan dalam rumah sehat kompasiana.
Terus terang saya merindukan suasana itu kembali. Sharing and Connecting sangat terasa sekali. Namun sayang, sedikit demi sedikit hal itu sudah mulai bergeser dari keegoisan kita masing-masing. Rasa kebersamaan yang dulu muncul, serasa menghilang entah kemana. Kawan berubah menjadi lawan. rasa kasih sayang berubah menjadi kebencian. Saya pun sedih sekali bila ada tulisan saling tuding dan menyakiti di rumah sehat ini.
Akhirnya, saya harus menutup tulisan saya dengan syair lagu yang ada dalam video kang Hadi Samsul. Sebuah lagu yang dinyanyikan oleh almarhum Chrisye. UNTUKKU. Kemana langkahku pergi Slalu ada bayangmu Ku yakin makna nurani Kau takkan pernah terganti Saat lautan kau sebrangi Janganlah ragu bersauh Ku percaya hati kecilku Kau takkan berpaling Reff: Walau keujung dunia, pasti akan kunanti Meski ke tujuh samudra, pasti ku kan menunggu Karena ku yakin, Kau hanya untukku kembali ke - Pandanglah bintang berpijar Kau tak pernah tersembunyi Dimana engkau berada Disana cintaku kembali ke Reff (Duet):Walau ke ujung dunia Pasti akan kunanti Meski ketujuh samudra Pasti ku kan menunggu (3x) Karena ku yakin, kau hanya untukku Karena ku yakin, kau hanya untukku Hanya untukku