[caption id="attachment_114539" align="alignnone" width="640" caption="Berburu Tantangan ke Hutan Mangrove, Muara Gembong, Bekasi"][/caption]
Minggu, 5 Juni 2011 tim panitia amprokan blogger 2011 (AB2011) melakukan survei ke hutan Mangrove Muara Gembong, Bekasi Utara. Survei ini dilakukan untuk mewujudkan konsep acara AB2011 yang disampaikan oleh mas Amril (penasehat be-blog) dalam milis komunitas blogger bekasi (be-blog). Kami pun berangkat untuk melihat dari dekat hutan Mangrove yang kurang terkelola dengan baik. Dengan melihat hotel eh hutan Mangrove secara langsung, diharapkan para blogger di Indonesia menjadi lebih peduli dengan keadaan hutan kita yang berada di pinggir pantai. Kita pun akan lebih mencintai lautan karena nenek moyang kita adalah seorang pelaut.
Diharapkan pada acara amprokan blogger nanti (17-18 September 2011), kita lebih mengenal kekayaan laut, dan hutannya yang harus dipelihara untuk menghindari abrasi dan tsunami. Lebih dari 3 km daratan kita di Muara Gembong Bekasi habis terkikis oleh abrasi, dan kurangnya partisipasi masyarakat melestarikan hutan mangrove menjadi salah satu pemicunya. Banyak rumah penduduk hancur, dan daratannya tenggelam akibat abrasi ini.
[caption id="attachment_112287" align="aligncenter" width="533" caption="Rumah Penduduk yang Terkena Abrasi"][/caption]
Kami berangkat dari Bekasi Cyber Park (BCP) Pukul 08.30 WIB. Bersama dengan tim survey yang terdiri dari Omjay, Yandi, Ilham, Yuli, Mas Lanang, Bang Komar, dan Mizwar. Ketujuh orang itu bertekad menuju Muara Gembong yang terkenal dengan manisan dan hasil lautnya seperti kerang, ikan, udang, dan lain-lain.
Rombongan kami berangkat menyusuri jalan Bekasi Utara yang panjang dan berlubang. Rasanya jauh banget perjalanan ini, dan nampaknya panitia harus berhitung plus minusnya bila ingin menyelenggarakan acara amprokan blogger 2011 di lokasi yang jauh dari pusat kota ini. Perlu tenaga keamanan ekstra selama di perjalanan, dan biaya transportasi yang tidak sedikit. Perlu dukungan sponsor yang besar untuk bisa mewujudkan ide cemerlang ini.
Kami menempuh jarang eh jarak sekitar 78 km dari kota Bekasi. Hal itu kami ketahui dari petunjuk batas kilo meter yang dipasang sepanjang jalan menuju Muara Gembong. Sekitar Pukul 14.00 WIBÂ rombongan kami tiba di Muara Gembong, Bekasi Utara. Kami dibantu oleh pak Amirudin dan pak Kesra untuk sampai ke lokasi Hutan Mangrove menggunakan perahu kecil. Kami pun dititipi proposal pembangunan biaya Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang menelan biaya seratus satu juta rupiah.
Sebelum kami menuju Muara Gembong, kami mampir dulu ke sekolah paket B dan C yang dikelola oleh Bang Komar Cs, di daerah Babelan Bekasi Utara. Saya kagum dengan para guru kreatif yang mau mewakafkan ilmunya untuk berbagi ilmu kepada teman-teman pemuda di daerah babelan Bekasi ini. Para pemuda di daerah ini memiliki semangat yang tinggi untuk melanjutkan pendidikan. Mereka telah bertekad bekasi Utara harus menjadi kabupaten tersendiri dan terpisah dari kabupaten Bekasi.
[caption id="attachment_112309" align="aligncenter" width="448" caption="Bang Komar dan Peserta didiknya"][/caption]
Setelah memberikan sedikit motivasi kepada teman-teman peserta didik di sekolah paket B dan C ini, kami langsung melanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil Avanza hitam (tahun 2010) yang dikemudikan oleh Mas Lanang. Sedangkan mobil Toyota pik up hiluk yang dikemudikan oleh bang Komar dititipkan di sekolah ini untuk menghemat biaya transportasi.
Bekasi Utara adalah daerah yang diusulkan oleh masyarakat asli Bekasi untuk dimekarkan menjadi kabupaten baru. Oleh karena itu, diperlukan SDM-SDM tangguh dan kuat agar Bekasi Utara siap menjadi kabupaten baru yang bertujuan lebih mensejahterakan masyarakatnya. Daerah ini terkenal dengan penghasil minyak terbesar dengan ratusan barel per harinya. Demikian menurut bang Komar yang menjadi Sekjen pemekaran Bekasi Utara.