[caption id="attachment_111301" align="aligncenter" width="590" caption="Go Blog Bukan Goblok"][/caption]
Semenjak saya dikenalkan blog oleh pak Dedi Dwitagama, seorang kepala sekolah yang nyentrik dan keren, saya menjadi ketagihan ngeblog. Teryata ngeblog itu menyenangkan sekaligus mengasyikkan. Saya yang dulu tak punya banyak kawan, kini memiliki banyak kawan di mana-mana. Hal itu terbukti setiap kali saya berkunjung ke daerah, ada saja teman yang menyapa saya. Mereka mengenal saya melalui tulisan-tulisan saya di blog. Begitupun teman-teman Pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI) wilayah Bekasi, Jawa Barat. Mereka saya kenal dari hasil ngeblog, dan lahirlah organisasi guru di daerah kami karena memiliki kesamaan visi dan misi.
[caption id="attachment_111329" align="alignright" width="188" caption="Dedi Dwitagama"][/caption]
Budaya menulis memang saat ini perlu di galakkan kembali. Khususnya dalam dunia pendidikan kita. Namun untuk menulis awalnya sangat sulit untuk saya dan sebagian orang. Karena seringkali stack atau deadlock mau nulis apa. Seringkali kita bingung mau menuliskan apa. Blog menjadi sarana kita untuk berlatih dan belajar menulis secara otodidak. Dengan rajin menulis di blog, maka anda akan lancar menulis.
Budaya menulis di blog memang masih jarang digeluti para guru di dunia pendidikan. Saya mengusulkan blog dimasukkan dalam kurikulum atau minimal kegiatan ekstrakurikuler di sekolah atau perguruan tinggi. Dengan begitu budaya menulis menjadi suatu budaya yang terbiasa di akademis. Orang-orang yang terkait di dunia akademisi itu pun akan melek informasi, melek teknologi, dan melek inovasi. Begitu banyak ilmu pengetahuan yang kita dapatkan secara gratis dari blog orang yang berpengetahuan. Bila banyak orang berpengetahuan ngeblog, maka akan cepat cerdaslah bangsa ini.
Saya menulis setiap hari melalui blog. Tiada hari terlewati tanpa menulis. Dengan menulis saya menjadi eksis dan bukan hanya sekedar narsis. Saya menulis di berbagai blog, sehingga teman saya pun menjadi bertambah banyak. Ada saja kawan baru yang menyapa saya melalui blog.
Sekedar berbagi cerita. Dulu saya hanya seorang guru yang mengajar materi TIK di lab komputer SMP Labschool Jakarta. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi pelajaran yang saya ampu di tingkat SMP. Keseharian saya lebih banyak di Lab komputer itu. Saya tak pernah menuliskan apa yang saya lihat, dan apa yang saya dapat. Namun setelah saya ngeblog, banyak orang terinspirasi dari pengalaman yang saya tuliskan itu.
Keajaiban blog menjumpai saya seketika. Saya banyak kawan baru dari luar daerah. Saya pun banyak mendapatkan ilmu dari teman-teman baru saya di blog mereka. Terjadilah pertukaran pengalaman dan pengetahuan kami masing-masing. Saya pun menjadi banyak membaca. Membaca tulisan kawan baru saya yang luar biasa. Wawasan berpikir saya pun menjadi bertambah.
Bukan hanya itu saja, prestasi demi prestasi saya dapatkan dari hasil ngeblog. Banyak penghargaan yang membahagiakan saya terima dari indahnya berbagi di blog. Banyak motivasi saya dapatkan, dan motivasi yang sangat berkesan adalah motivasi dari mas Aris Ahmad Jaya. Seorang motivator terkenal dari AUTO SUGESTI POWER TRAINING. Beliau mengatakan, "kalau kamu ingin mendapatkan arisan, maka kamu harus ikut arisan". Saya pun mendapatkan buku motivasi 30 hari mencari jati diri dari beliau yang sering dijuluki orang, Mr. Sugesti Power.
Berbekal motivasi itu, saya mulai berani unjuk diri. Saya berani meyakinkan diri untuk mengikuti berbagai ajang lomba untuk guru. Tahun 2008 adalah tahun dimana saya berhasil menjadi finalis lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran di tingkat nasional. Meskipun belum beruntung menjadi juara pertama, saya merasa senang karena ngeblog ternyata bukanlah pekerjaan yang sia-sia. Hasil penelitian itu saya kumpulkan dengan cermat, dan terajut menjadi buku.
Tahun 2009 adalah tahun-tahun keemasan. Buku Yuk Kita Ngeblog yang saya susun mendapatkan pemenang pertama di tingkat nasional. Blog pribadi saya di http:/wijayalabs.wordpress.com pun mendapatkan juara pertama di tingkat nasional. Saya diminta mengambil hadiahnya di pusat bahasa kemendiknas pada saat hari guru, 25 Nopember 2009.