Dua tahun lalu, ketika saya memutuskan untuk bergabung di kompasiana.com ada sebuah keinginan dari hati yang terdalam untuk turut membesarkan kompasiana. Semua berangkat dari kesadaran, harus ada sebuah blog keroyokan di Indonesia yang disukai khalayak ramai.
Dulu, rasanya senang, bila ada tanggapan komentar dari tim admin. Tetapi kini, rasanya sunyi. Admin mungkin sudah merasa besar. Tak ada satupun tanggapan dari admin di lapak saya. Kalaupun ada, sangat jarang. Rasanya, tim admin sekarang ini sedang sibuk luar biasa. Sampai-sampai postingan saya yang berjudul catatan penting untuk pengelola kompasiana di sini, tak juga dapat jawaban. Saya seperti anak kost yang bertanya kepada pengelola kost, tetapi tak dijawab. Sedih rasanya hati ini.
Mungkin, bagi mereka saya hanyalah seorang guru biasa yang tak punya pengaruh apa-apa. Mungkin bagi mereka saya hanyalah seorang guru yang tak punya andil apa-apa terhadap kompasiana ini. Mungkin bagi mereka saya adalah seorang guru yang saran dan pendapatnya sudah tidak dibutuhkan lagi.
Tak apalah, saya bukan Jenderal berbintang, apalagi seorang jurnalis handal. Saya hanyalah seorang guru yang tak ingin kompasiana ditinggalkan oleh mereka yang telah turut membesarkannya.
Kompasiana besar karena jasa para kompasianers, dan bukan jasa admin. Tanpa kompasianers, admin kompasiana bukanlah apa-apa. Karena itu peliharalah terus komunikasi, agar tak ada yang tersakiti.
Kang pepih! Kok Kompasiana serasa tak seperti dulu lagi? Saya tak tahu kenapa. Hanya saja, saya merasakan ada perasaan kehilangan kebersamaan yang dulu pernah kita rasakan dan ciptakan. Semoga saja masih ingat dari guru yang setiap hari ngeblog di rumah sehat ini.
Salam Blogger Persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H