Setelah ketujuh anaknya menerima kotak emasnya masing-masing, maka berkatalah sang blogger handal kepada ketujuh anaknya itu.
"Anak-anakku, mohon kotak ini jangan dibuka sebelum ayah tiada. Masing-masing kalian telah ayah belikan laptop dengan teknologi terkini. Manfaatkan laptop itu dengan sebaik-baiknya. Semua laptop sudah bisa terkoneksi ke internet karena sdh ada modem di dalamnya. Kalianpun sdh bisa saling "connecting and sharing". Kalian bisa saling curhat-curhatan di dunia maya. Hanya satu pesan ayah, jangan terlalu asyik bermain games, dan berchating ria melalui facebook dan twitter. Sebab itu tak akan membuatmu kaya ilmu dan pengetahuan. Jangan pernah pula meninggalkan sholat 5 waktu karena terlalu asyik di dunia maya."
Begitulah pesan terakhir sang blogger handal di era global kepada ketujuh anak-anaknya.
Keesokan harinya, sang blogger handal ditemukan telah wafat di kamar perawatannya. Penyakit kanker kulit yang menggerogotinya telah membawanya menghadap sang Kuasa, Pemilik alam semesta.
Terdengar tangisan pilu di sana- sini. Para anggota keluarga dan kerabatnya, menangisinya dengan rasa haru sekaligus bangga. Sebab sang blogger handal itu telah banyak berjasa dalam dunia blog di Indonesia. Berkat jasa beliaulah dunia blog di tanah air menjadi meriah hingga saat ini.
Berita tentang wafatnya sang blogger handal di era global cepat sekali tersebar ke seantero dunia. Melalui internet, berita itu tersebar hanya dalam waktu hitungan detik. Ucapan bela sungkawa pun berdatangan dari para tokoh blogger. Ucapan duka cita itu memenuhi facebook sang blogger yang sebelum meninggal telah dikelola dengan baik oleh sang istri. Selama sakit, username dan password sudah diberikan kepada istrinya. Ribuan orang memenuhi dinding facebooknya untuk menyampaikan duka yang mendalam. Bahkan presiden Republik Indonesia, melalui ajudan khususnya telah mengirimkan karangan bunga sebagai ungkapan duka cita yang mendalam. Mereka telah kehilangan tokoh blogger handal di era global. Tokoh blogger yang selalu menulis setiap hari, dan memberi inspirasi kepada siapa saja yang membutuhkannya. Bendera setengah tiang pun dikibarkan sebagai lambang dukacita..............
(Bersambung)
Salam Blogger Persahabatan Omjay http://wijayalabs.com Cerita sebelumnya, dan penting untuk dibaca: http://media.kompasiana.com/group/new-media/2010/10/12/warisan-terakhir-seorang-blogger/ http://media.kompasiana.com/group/new-media/2010/10/13/warisan-terakhir-seorang-blogger/ http://media.kompasiana.com/group/new-media/2010/10/14/warisan-terakhir-seorang-blogger-3/ http://media.kompasiana.com/group/new-media/2010/10/15/warisan-terakhir-seorang-blogger-4/ http://media.kompasiana.com/group/new-media/2010/10/17/wasiat-terakhir-seorang-blogger-5/ http://media.kompasiana.com/group/new-media/2010/10/19/warisan-terakhir-seorang-blogger-6/ Catatan: Tulisan bersambung ini dibuat untuk merayakan hari blogger nasional yang akan jatuh pada tanggal 27 Oktober 2010. Selamat Hari Blogger Nasional!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H