Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Dokter Kok Mahal?

1 November 2010   07:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:56 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini iseng-iseng saya membaca status facebook uda iwan filiang full. Betapa kaget saya membaca statusnya. Bukan karena kenapa-napa tetapi nafas saya agar tersedak ketika tahu kalau sekolah dokter itu mahal. Saya baca isinya seperti ini (dengan sedikit penambahan huruf agar enak dibaca) : Akhirnya demam mampir juga dan belum pulih. Dalam keadaan begini ingat perjalanan terakhir di pesawat Yogya-Jakarta. Seorang mahasiswa kedokteran tingkat akhir universitas di Yogya bilang biaya kuliahnya netto sampai akhir dan praktek lebih dari Rp. 1 Milyar. Saya cecar Rp. 1,5 Milyard? Lebih katanya. Itu artinya saya duga bisa mencapai Rp. 2 Milyard. Mak! Kebayang 3 anak saya yang masih kecil gimana sekolahnya ke depan, terbayang keadaan orang miskin tidak boleh sakit. Kesehatan sudah jadi industri tanpa nurani. Apa yang menjadi kegundahan uda iwan, nampaknya juga menjadi kegundahan saya, dan bahkan mungkin semua orang yang ingin menyekolahkan anaknya menjadi seorang dokter. Adalah sebuah kebanggaan bila salah seorang anak kita menjadi seorang dokter. Rasanya ciut hati saya bila mendengar anak pertama saya intan mengatakan cita-citanya. Intan bilang, “Intan mau jadi dokter”. Semoga cita-citamu terwujud nak, dan ayah bisa mendapatkan rezeki untuk bisa menyekolahkanmu. Bila ayah tak mampu, sekolahlah yang pintar agar kamu mendapatkan bea siswa seperti dulu ayah sekolah. Tak keluar uang dari kocek sendiri. Malah ayah dapat uang dari negara setiap tiga bulan sekali. Saya berdoa kepada Allah agar dimudahkan dalam mencari rezeki. Bisa menyekolahkan kedua anak saya (intan dan berlian) sampai tinggi. Mereka harus berpendidikan lebih tinggi dari ayahnya. Saya baca kembali tangapan komentar teman-teman uda iwan di facebooknya: Rifan Ahda Lubis Kita doakan semoga calon gubernur kita ini cepat sehat,amin ya robbal alamin…luarbinasa biaya kuliahnyaaa..menceekik leher itu bg @RAL: Amin ya Rabb. Terima kasih doanya. Benar sekali nauzubillah sudah biaya kuliah. Pendidikan mahal, yang makin murah di negeri ini nyawa serta omongan pejabat yang menyakiti rakyat. Lengkapnya seperti ini:

Sukma Renny cepat sembuh ya kak…….n jgn mikir yg berat2 dulu…..Bismillah saja…semoga….kita bisa menantar anak2 mencai cita2 mereka…. Dayan Tobing dulu saya kuliah di PTN uang kuliah 1 semester lebih mahal uang kost sebulan.. klo sekarang wow gak kebayang mahalnya… mustinya pemerintah membuat aturan dgn batas maksimal..untuk menghempang kapitalisasi pendidikan di RI… Haryanto Bapakedimas Priyo Utomo apalagi autis Bang. Biayanya besar sekali untuk terapi dan sekolah khususnya juga mahal. Hanya bisa pasrah. Iwan Piliang Full ‎@SR: Aduh, adikku Renny yg baik. Terima ksh perhatiannya. Salam buat anak anak jg ibu ya. Iwan Piliang Full ‎@DT: Benar juga. Hrs ada bts maksimum. Kalau ng nanti ada kampus bikin gedung seratus lantai yg hrs dipikulmhsw dan bank:semua menjadi prinsip ekonomi. Soal koten ilmu nmr dua Iwan Piliang Full ‎@HBPU: Autis? Benar sekali. Smg semua keluarga Indonesia dijauhkan dr sakit apapun ya Allah. Amin Juswan Setyawan Bung Iwan tahun 1973 saya guru SMA dg gaji 13 ribu. Saya pikir bgm mgkn anak saya bisa kuliah? Lalu saya nekat hijrah ke Jkt, gak beda mentalnya dg para bonek…. Alhamdulillah empat anak saya kuliah semua dan tiga jadi sarjana. Jadi dari pihak manusia, yg disyaratkan ialah hrs punya Iman, Harapan, Kepasrahan dan Ikhtiar, maka Allah akan mengerjakan bagian yg lainnya… Insya’allah bung Iwan karena Dia itu Allah yang Al Muhaimin dan Al Razzaak… Iwan Piliang Full ‎@ JS. Pak Juswan, sebuah petuah orang tua yg luar biasa dan dituliskan dg tulus. Amin. Smg kami pun dpt meneladani Bapak. Salam utk segenap keluarga. Terimakasih kami. Irsal Zach Imran Yang untung yg kuliah kedokteran dulu…dimana kuliah masih murah, tapi sekarang bisa kaya raya:). Iwan Piliang Full ‎@IZI: Cocok dg data yg sy himpun. Kini pembeli property utma di area Menteng Jkt, dominan dokter-dokter. Mgkn sbtr lg kita simak dokter2 merambah poitik. Toh politik kt kini segalanya uang. Jayalah negeriku. Amin Wijaya Kusumah saya jadi ciut sendiri dgn cita-cita anak saya intan yg mau jadi dokter. Semoga cepat sembuh uda iwan. Gaji guru mana bisa membiayai anak kuliah di kedokteran? Tidak Suka Wijaya Kusumah mohon izin, status abang saya share dalam tulisan terbaru saya di sini http://www.wijayalabs.com/2010/10/31/sekolah-dokter-kok-mahal/ Igede Hartadi Kita sama2 mikir paling jauh 1 tahun ke depan saja, bang……..belum tentu 10 tahun lagi, Indonesia masih ada….he…he…. Contardo Ferrini Cokki Bapak Rhenald Kasali mengupas sedikit tentang dokter pada tulisan terakhirnya. Dia pun menyinggung nama Dr. Vincent Bellonzi. Dr. Vincent Bellonzi menjelaskan bahwa sesungguhnya industri kesehatan bukanlah bergerak di bidang kesehatan, untuk membuat konsumen menjadi lebih sehat. Ini adalah salah satu klip beliau yang terdapat di Youtube. http://www.youtube.com/watch?v=ZmzfwHqh_vM Lihat Selengkapnya Semoga banyak dokter di negeri ini yang diwisuda dengan uang negara, dan semoga pula sekolah dokter di republik ini tak semahal itu. Pantesan saja banyak dokter yang akhirnya (maaf) menjadi komersil karena biaya kuliahnya yang mahal. Salam Blogger Persahabatan Omjay http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun