Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kesedihan Seorang Blogger

29 Juli 2010   19:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:28 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_209842" align="alignleft" width="300" caption="Kesedihan Seorang Blogger"][/caption]

Malam ini saya merenung. Merenungi apa yang telah terjadi hari ini. Ada canda dan ada tawa. Tetapi ada pula kesedihan dan kekecewaan melanda diri. Itulah kesedihan seorang blogger. Kesedihan yang dialami karena begitu banyaknya manusia yang kecewa pada hari ini.

Kekecewaan seorang blogger yang mengantarkannya menjadi sedih. Sesedih peserta didikku Farhan yang mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS) tahun ini. Itulah linangan air mata tulus dari hatinya yang putih bersih selembut salju. Menangis dengan ketulusan hati dan bukan menangis untuk mengharapkan materi yang tak tergapai.

Kesedihan seorang blogger pada hakekatnya adalah kesedihan yang dirundung duka oleh kekecewaan yang mendalam karena harapannya tak tercapai. Sebab apa yang ingin digapainya ternyata tak sesuai dengan kenyataan. Harapan tinggal harapan, karena tak semua harapan berbuah kenyataan.

Seperti halnya lomba ib blogging day 100 menit dengan 1000 tulisan yang mengecewakan. Hari ini banyak sekali blogger yang kecewa. Banyak pula blogger yang sampai menitikkan air mata karena tak bisa login di blog keroyokan yang dicintainya. Kompasiana telah menghipnotisnya sehingga tak ada pekerjaan lain di jam itu selain ngeblog di kompasiana. Blog terkenal kebanggaannya. Blog yang pada akhirnya memiliki teman dan sahabat yang begitu banyak dari seluruh pelosok tanah air dan juga pelosok dunia. Dunia pun serasa dekat dan berada dalam genggaman. Kompasiana telah menyatukan mereka dalam sebuah rumah sehat dalam dunia maya yang tak pernah tidur.

Bila anda tak bisa masuk dalam rumah anda sendiri, tentu anda akan bersedih hati. Kesedihan itulah yang banyak melanda para blogger kompasiana yang tak bisa login di rumah sehat kompasiana. Berbagai macam kritik tertuliskan. Bahkan ada salah seorang blogger yang langsung menuliskan, inilah hari terakhir saya menulis di kompasiana. Kekecewaan telah menyentuh hatinya yang terdalam. Dia sudah tak mau lagi menulis di kompasiana hanya karena kecewa tulisannya tak bisa masuk. Oh..sweet..

Sebagai seorang blogger di era global, tak perlulah kita bersedih hati hanya karena kita tak bisa login di saat bersamaan. Sebab dalam sebuah lomba ada saja kekurangan dan kehilafan. Di situlah kita harus berjiwa besar. Kita pun akhirnya menyadari bahwa kita terlalu bernafsu untuk menulis, dan melupakan proses membaca. Membaca tulisan orang lain yang mungkin sangat berharga untuk diri kita sendiri. Membaca dengan penuh empati dan membaca dengan hati-hati agar hati bertemu dengan hati. Tujuan itulah yang sebenarnya harus kita capai agar tergapai apa yang kita inginkan.

Ketika seorang blogger hanya mau menulis untuk dirinya sendiri, dan tak mau membaca tulisan karya orang lain, maka rasa empati itu tak akan mengena dalam dirimu. Dirimu menjadi blogger yang egois dan connnecting and sharing pun tak terjadi. Sebab dalam sosial blog, proses interaksi itu pasti terjadi. Siapa yang kurang berinteraksi, maka dia akan terhempas dari pergaulan para blogger.

Kesedihan seorang blogger pada hari ini harus kita salurkan dalam tulisan yang saling sahut menyahut sehingga dapat mengobati rasa kecewa ini. Kekecewaan itu pasti, tapi tak pelulah kita memaki-maki sebab kita semua adalah anak negeri yang memang sudah mengikhlaskan diri untuk saling berbagi.

Tuliskan semua uneg-unegmu agar apa yang ada di dalam hati menjadi tersalurkan. Sebab itulah obat untuk mengatasi rasa kecewa dalam dirimu. Dengan menulis ada terapi dalam diri yang akan kau rasakan sendiri.

Salut untuk admin kompasiana dengan segala kekurangannya. Biar bagaimanapun kegiatan lomba ini telah memberikan pembelajaran yang penting bahwa sebagus apapun persiapan yang kita rencanakan, bila Allah berkehendak lain, maka kitapun harus berlapang dada bahwa ini adalah takdir Tuhan pemilik langit dan bumi. Pasrahkan saja kepada DIA yang BERKUASA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun