Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sholat Berjamaah di Masjid

20 Januari 2010   08:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:22 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_57542" align="alignleft" width="300" caption="Sholat Berjamaah di Masjid"][/caption]

Setiap hari di sekolah kami, dilaksanakan sholat berjamaah. Sholat berjamaah sangat penting didirikan oleh mereka yang beragama Islam. Melalui sholat jamaah di sekolah terbentuklah karakter siswa. Sebuah karakter yang awalnya mungkin dipaksakan, namun sekarang telah menjadi kebiasaan. Shalat dzuhur berjamaah ini dilaksanakan pada saat istirahat kedua atau waktu makan siang. Sekitar pukul 12.00 s.d 12.30 WIB.

Tidak mudah bagi para guru mengajak peserta didik untuk sholat berjamaah. Apalagi sekolah kami bukanlah sekolah berbasis agama tertentu. Sekolah kami adalah sekolah umum yang semua agama boleh masuk di sini. Artinya, semua siswa dibimbing dalam mengamalkan ajaran agamanya masing-masing.

Biasanya siswa yang beragama kristen protestan dan katholik dikumpulkan oleh guru agama di ruang ibadah, dan bagi siswa yang beragama hindu maupun budha dibimbing oleh guru agamanya masing-masing di tempat ibadah yang juga sudah disiapkan oleh sekolah. Bagi yang beragama Islam, sekolah menyiapkan masjid besar yang bernama Masjid Baitul Ilmi untuk mengajak siswa mendirikan sholat berjamaah.

Masjid Baitul Ilmi di sekolah kami adalah salah satu bangunan yang selamat dari musibah kebakaran besar sekolah pada 30 Maret 2008 lalu. Inilah sebuah keajaiban yang pernah saya lihat secara langsung. Api besar seperti bergeser, dan menjauh dari rumah Allah ini. Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri bagaimana Allah menjaga rumahnya yang dibangun atas dasar ketakwaan. Padahal kalau dilihat dengan kasat mata, masjid ini mudah sekali terbakar karena sangat dekat dengan pusat api, dimana pemicu kebakaran itu terjadi.

Sholat berjamaah di sekolah kami agak sedikit unik. Dimana penyelenggaraannya dilaksanakan bergiliran tiap kelas. Setiap kelas membuat tim untuk mengelola sholat dzuhur berjamaah. Dalam tim itu ada yang jadi petugas muadzin, iqomat, MC, dan Kultum. Sedangkan imam masih dipegang oleh guru yang bacaan qur'annya fasih.

Biasanya, siswa yang bertugas akan masuk lebih awal, dan mengumandangkan adzan tanda waktu sholat telah masuk. Lalu MC mengajak para jamaah untuk melaksanakan sholat sunah terlebih dahulu. Setelah sholat sunah, petugas iqomah mengambil microphon dan mengajak kami semua untuk segera sholat. Salah satu guru yang bertugas menjadi imam, langsung memimpin pelaksanaan sholat jamaah itu, dan para siswa mengikuti kegiatan sholat berjamaah dengan tertib.

Setelah sholat selesai, para siswa tidak diperkenankan untuk bubar oleh MC, tapi bersama-sama melakukan zikir. Setelah zikir, petugas MC mempersilahkan salah satu siswa yang bertugas untuk kultum (kuliah Tujuh menit) dan mulai memberikan tausyiahnya. Isi ceramahnya bagus-bagus sekali. saya terkadang terkagum-kagum sama mereka. Anak usia SMP sudah berani tampil di atas mimbar memberikan ceramah agama kepada kami. Inilah sebuah pembelajaran yang mungkin tidak anda lihat di sekolah lainnya. Belajar berdiri dan bicara di depan umum. Belajar menyampaikan informasi yang bermanfaat untuk para jamaahnya.

Tidak semua orang bisa berdiri di atas mimbar untuk menjadi penceramah. Tapi ketika tangungjawab itu diberikan kepada siswa, ternyata mereka sanggup untuk melakukannya. Bahkan, karena sudah seringnya melakukan itu, mereka menjadi terlatih bicara di depan publik. Sebuah pendidikan karaktek yang sudah menjadi budaya di sekolah kami. Budaya sekolah yang menumbuhkan karakter siswa yang patuh dengan ajaran agamanya. Budaya yang senantiasa dikembangkan agar siswa memiliki karakter unggul. Unggul di bidang kerohanian sebagai bekal hidup di dunia dan akherat kelak.

Akhirnya sholat berjamaah mengantarkan kami semua yang ada di sekolah untuk menjadi orang yang senantiasa mendirikan sholat berjamaah. Sebuah kenikmatan yang akan anda temui bila anda terbiasa melaksanakannya. Jangan pernah meninggalkan sholat berjamaah karena Rasulullah selalu mengajarkan kepada kita untuk senantiasa mendirikan sholat berjamaah.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun