[caption id="attachment_37517" align="alignleft" width="117" caption="Kompas Cetak"][/caption]
Beberapa waktu lalu, saya mendapat email dari redaksi koran kompas. Isinya tulisan saya dikembalikan dengan alasan kesulitan mendapatkan tempat. Cukup lama juga saya menunggu, dari tgl 27 Agustus artikel itu dikirimkan, dan lalu dikembalikan artikel itu pada tanggal 11 Desember 2009.
Bagi anda yang pernah tulisannya masuk di kompas cetak, mohon saya diajarin ya, karena belum ada satupun tulisan saya yang masuk dalam kompas cetak. Tapi saya tak patah semangat, itu artinya kemampuan menulis saya masih harus lebih diasah lagi, hehehehe. (Menangis dalam kekecewaan). Cuma ada satu pertanyaan yang menggelitik, sampai sebegitu lamakah kompas menyimpan artikel saya, bagaimana kalau ternyata artikel itu sudah dimuat di media lain? Sementara kompas memberitahukannya cukup lama. Sebab di blog kompasiana ini pernah terjadi, tulisannya dimuat juga di blog kompasiana, dan juga di kompas cetak. Padahal ada ketentuan tulisan yang sudah dimuat di blog tidak boleh dimuat di kompas cetak. Penulisnya tidak bisa disalahkan, karena penulisnya memang tidak tahu kalau ternyata tulisannya itu dimuat di kompas cetak. Sebab waktu pengembalian dari redaksi kompas itu yang cukup lama. Untuk menghindari hal itu mungkin ada teman di kompas cetak yang bisa memberi tahu kami secara jelas akan hal ini. Sebab kompas adalah media terbesar di Indonesia dan saya yakin akan banyak orang mengirimkan artikel setiap harinya. Tetapi, apakah selama itu kompas menjawabnya? Bersama ini saya sharingkan isi surat dari redaksi kompas yang ditujukan kepada saya. Yth. Sdr WIJAYA KUSUMAH ditempat. Disertai salam dan hormat, Kami memberitahukan bahwa pada tanggal 27 Agustus 2009 Redaksi Kompas telah menerima ARTIKEL Anda berjudul "Meningkatkan Mutu Pembelajaran Melalui PTK". Terima kasih atas partisipasi dan kepercayaan yang Anda berikan kepada Kompas. Setelah membaca dan mempelajari substansi yang diuraikan di dalamnya, akhirnya kami menilai ARTIKEL tersebut tidak dapat dimuat di harian Kompas. √ kesulitan mendapatkan tempat Harapan kami, Anda masih bersedia menulis lagi untuk melayani masyarakat melalui Kompas, dengan topik atau tema tulisan yang aktual dan relevan dengan persoalan dalam masyarakat, disajikan secara lebih menarik. Jakarta, 11 Desember 2009 Hormat kami, Sekretariat Desk Opini C A T A T A N : Kriteria umum untuk ARTIKEL Kompas :
- Asli, bukan plagiasi, bukan saduran, bukan terjemahan, bukan sekadar kompilasi, bukan rangkuman pendapat/buku orang lain .
- Belum pernah dimuat di media atau penerbitan lain termasuk Blog, dan juga tidak dikirim bersamaan ke media atau penerbitan lain.
- Topik yang diuraikan atau dibahas adalah sesuatu yang actual, relevan, dan menjadi persoalan dalam masyarakat.
- Substansi yang dibahas menyangkut kepentingan umum, bukan kepentingan komuninas tertentu, karena Kompas adalah media umum dan bukan majalah vak atau jurnal dari disiplin tertentu.
- Artikel mengandung hal baru yang belum pernah dikemukakan penulis lain, baik informasinya, pandangan, pencerahan, pendekatan, saran, maupun solusinya.
- Uraiannya bisa membuka pemahaman atau pemaknaan baru maupun inspirasi atas suatu masalah atau fenomena.
- Penyajian tidak berkepanjangan, dan menggunakan bahasa populer/luwes yang mudah ditangkap oleh pembaca yang awam sekalipun. Panjang tulisan 3,5 halaman kuarto spasi ganda atau 700 kata atau 5000 karakter (dengan spasi) ditulis dengan program Words.
- Artikel tidak boleh ditulis berdua atau lebih.
- Menyertakan data diri/daftar riwayat hidup singkat (termasuk nomor telepon / HP), nama Bank dan nomor rekening.
- Alamat e-mail opini@kompas.co.id
Salam Blogger Kompasiana Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H