Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

SBY-Budiono Ikut Mengawasi UAS di Sekolah

7 Desember 2009   06:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:02 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah-tengah berita SBY-Budiono akan digoyang, dan ditengah-tengah berita aktifnya kembali Bibit dan Hamzah di KPK, di saat itulah sekolah saya melaksanakan UAS.

Bukan pertama kali ini saja saya mengawas UAS (Ulangan Akhir Sekolah), Tapi hampir setiap semester. Mengawasi anak-anak mengerjakan soal dengan penuh suka cita. Terkadang geli juga bila melihat kelakuan mereka yang ketangkep basah saat mencontek. Kalau sudah ketahuan begitu, biasanya anak langsung nyengir kuda sambil berkata, "Eh bapak, tau aja kalau saya nyontek".

Macam-macam gaya menyontek mereka. Bila mereka memberitahu temannya, mereka cukup mengedipkan mata kanannya. Bagi yang ngerti itu artinya jawabannya A, Tapi  bila yang berkedip mata kiri, itu artinya jawabannya B. Lalu kalau yang berkedip dua-duanya, itu artinya dia sakit mata oon (heheheheheeh).

Anak sekarang berbeda dengan jaman kita sekolah dulu. Punya cara dan strategi dalam mencontek. Di sinilah tugas pengawas UAS teruji. Harus mengawasi mereka dengan ekstra ketat seraya mengatakan bahwa UAS ini adalah UAS dengan pengawas terbanyak. Ada juga loh malaikat yang mencatat!.

Saya katakan hari ini kepada mereka bahwa UAS kali ini ada 4 orang pengawas yang mengawasi kalian.

Anak-anak pun terheran-heran dan saling memandang ketika saya mengatakan itu. Tidak percaya kalau jumlah guru pengawas sebanyak itu. Anak-anak itu pun merasa resah, wah nggak bakalan bisa nih mencontek, begitu pikir mereka barangkali.

Salah satu anak mengacungkan tangan dan langsung mengatakan dengan suara yang sangat kencang. "Pak, saya lihat yang menjadi pengawas cuma bapak dan pak Pandu doang. Lalu yang keduanya lagi siapa pak?" Begitu kata salah satu anak memberanikan diri bertanya.

Saya pandangi anak yang berani bertanya itu. Rupanya Kevin, anak yang paling berani dan sangat disegani di kelas 8 (delapan). Lalu saya katakan kepada mereka dengan suara yang sangat kencang. "Makanya jangan banyak dosa, emangnya kalian nggak tahu kalau SBY-Budiono turut juga mengawasi Kalian? Tersenyum melihat tingkah laku kalian, dan melihat kalian mencontek?" Begitu kata saya dengan lantangnya, dan anak-anak pun lantas melongo melihat foto pak SBY dan Budiono yang terpampang di dinding kelas, dan merekapun tersenyum dan tertawa terbahak-bahak.

Anak-anakpun lantas tertawa kencang sekali, hahahahaha, bapak bisa aja. Tapi benar juga sih, SBY-Budiono ikut mengawasi UAS di sekolah. hahahhahaha

[caption id="attachment_34623" align="alignleft" width="118" caption="SBY-Budiono di infojambi.com"][/caption]

Salam Blogger Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun