Semoga di saat teman-teman membaca tulisanku ini dalam keadaan sehat. Semoga pula kesuksesan dan kebahagiaan hidup senantiasa mengiringi hari-hari anda bersama keluarga tercinta.
Alhamdulillah, puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT. Hari ini, Sabtu 8 maret 2014 adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-16. Tak terasa pergantian tahun berjalan begitu cepat.
Saat menikah dulu, 8 Maret 1998, di kota Bandung saya masih didampingi ayah dan ibu serta bapak dan ibu mertua. Kini Ayah dan ibu telah tiada, tinggal bapak dan ibu Mertua yang masih setia menemani pernikahan kami yang sudah berumur 16 tahun.
Tentu ada suka duka dialami sepanjang perjalanan pernikahan kami. Tapi saya lebih senang menceritakan yang sukanya saja. Biarlah duka disimpan di dalam hati bersama istri tercinta. dalam berumah tangga pastilah ada ujian dan cobaan yang dihadapi. Ibarat kapal berlayar di lautan, pastilah akan datang obak dan badai menerpa kapal.
Memori saya berjalan ke masa lampau. Pertemuan pertama kali kami (Wijaya dan Siti) terjadi begitu saja tanpa direncanakan. Â Waktu itu saya dan istri bertemu saat makan siang di tempat wisata air panas Ciater pada 22 Januari 1996. Kami saling ledek dan bertukar alamat saat berada di warung makan bersama teman-teman. Kelompok perawan dan perjaka bertemu pastilah seru.
Kami tak menyangka pertemuan itu akhirnya berlanjut ke pelaminan dan kami dikarunai dua orang putri yang cantik-cantik. Intan dan Berlian tumbuh membesar sudah melebihi tinggi orang tuanya. Intan 15 tahun, dan Berlian 10 tahun. Walaupun umur mereka berbeda 5 tahun, pasti saja ada pertengkaran kecil terjadi di antara mereka dan membuat ramai seisi rumah.
Kami bersyukur kepada Allah, diberikan rezeki yang cukup, dan diberikan nikmat kesehatan serta kebahagaiaan dalam keluarga. Tentu ini semua dapat dicapai dengan keikhlasan hati serta mengharap selalu ridho orang tua dan Ilahi Robbi.
Keluarga kami memang tidak kaya. Rumah kami juga tidak besar. Namun kebahagiaan senantiasa mengiringi hari-hari kami bersama keluarga tercinta. Setiap masalah yang terjadi alhamdulillah dapat dipecahkan solusinya bersama keluarga.
Mohon doa dari pembaca agar keluarga kami selalu sehat. Istri saya, Siti Rokayah dapat menjadi ibu yang terbaik buat anak-anaknya, dan saya Wijaya Kusumah juga dapat menjadi ayah terbaik buat anak-anaknya. Doakan pula agar saya mampu menjadi pemimpin rumah tangga yang terbaik bagi istri dan anak-anak saya. "Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka".
Salam Blogger Persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H