Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kajian Teoritis dalam Pandangan Saya

9 Oktober 2014   06:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:47 17545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_328045" align="aligncenter" width="600" caption="Omjay di acara intip buku"][/caption]

Dalam kuliah metodologi penelitian sering dibahas kajian teori atau kajian pustaka. Pembahasan itu dilakukan agar mahasiswa memahami akan pentingnya sebuah penelitian yang didukung oleh teori.

Mengapa teori itu penting? Sebab teori itu lahir dari kajian ilmiah yang sudah terbukti kebenarannya. Teori diuji dan dikaji dari berbagai penelitian dan tindakan alamiah dimana akhirnya masyarakat ilmiah mengapresiasinya. Mereka akhirnya saling melengkapi dan menyepakati.

Apresiasi itu biasanya dituliskan dalam buku agar dapat dibaca oleh banyak orang. Para ilmuwan atau peneliti akan mengamini teori tersebut bila dari sisi argumentasi dan realitas dapat terbukti kebenarannya. Itulah mengapa kajian teori sering disebut kajian pustaka, karena teori-teori yang ada dituliskan sumbernya di dalam sebuah buku. Banyak membaca membuat peneliti menjadi tahu tentang teori-teori yang ada dan sudah dibukukan. Banyak membaca membuat mereka tahu temuan-temuan penelitian terkini.

Teori bagi saya merupakan konsep yang dapat dibentuk secara sistematis, dan dapat didefinisikan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi. Suatu teori akan memperoleh arti yang penting bila ia lebih banyak menerangkan atau menggambarkan gejala yang ada dalam kehidupan nyata.

Dalam berbagai literatur yang saya baca, lalu disimpulkan sendiri, kegunaan teori adalah sebagai berikut:


  1. Memperjelas masalah yang diteliti sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, sehingga dapat dijadikan referensi untuk menyusun instrument penelitian.
  2. Memperjelas dan mempertajam ruang lingkup atau kontruk variable yang diteliti
  3. Membahas hasil penelitian sehingga selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah.
  4. Sebagai referensi untuk mendukung penelitian yang akan dilakukan

Dalam mengambil kajian pustaka untuk mendukung teori yang relevan, dibutuhkan banyak bahan bacaan. Biasanya saya sebagai pembaca akan memilah dan memilih mana yang sesuai dengan topik ataukah tidak. Di situlah saya menemukan kutahu apa yang kumau. Saya tak mau melakukan maksiat akademik dimana saya mengambil tulisan orang lain untuk mendukung apa yang saya tuliskan tentang kajian teori.

Kriteria bacaan yang baik menurut saya adalah mudah dipahami isinya, memberikan pencerahan kepada pembaca, memiliki relevansi atau kecocokan antara variable yang diteliti dengan teori yang dikemukakan. Terjadi kelengkapan dari sumber yang dibaca, dan terjadi kemutahiran data yang berkaitan dengan dimensi waktu. Makin baru sumber bacaan yang digunakan, maka semakin mutahir suatu teori.

Dalam kuliah desain instruksional yang diampu oleh Prof. Atwi Suparman, M.Sc, ada sebuah pertanyaan yang saya sampaikan kepada beliau. Pertanyan itu adalah mengapa teori Bloom masih dipakai hingga saat ini?. Padahal teori Bloom itu lahir di tahun 1959, Kita bisa membacanya di buku Taxonomy of Educational Objectives ( Bloom, Benjamin S., 1956)    dimana dijelaskan ada 3 domain yang dituliskan, yaitu Cognitive Domain, Affective Domain, dan Psychomotor Domain. Ketiga domain tersebut masih digunakan hingga saat ini. Artinya teori Bloom hingga saat ini masih relevan dengan perkembangan saat ini, khususnya dalam dunia pendidikan.

Begitu juga dengan teori komunikasi. Untuk mencapai tujuan perkuliahan sistem informasi multimedia, mahasiswa diharapkan belajar secara mandiri tentang teori komunikasi dan media pembelajaran sebagai pengetahuan prasyarat untuk mengikuti mata kuliah sistem informasi multimedia.

Dalam teori komunikasi dituliskan panjang lebar tentang pentingnya komunikasi dalam hidup manusia. Oleh karena itu komunikasi terus berkembang baik lisan maupun tulisan.Komunikasi yang dituliskan akan jauh lebih lama daya tahannya daripada komunikasi yang disampaikan secara lisan. Itulah mengapa segala hal yang bersangkut paut dengan teori dituliskan agar dengan mudah diketahui siapa yang pertama kali merumuskannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun