Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kembalikan Mata Pelajaran TIK

6 Januari 2015   01:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:45 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1420457739173007509

Ini tulisan yang kesekian kali tentang pentingnya mata pelajaran TIK. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) wajib diajarkan mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK. Mengapa wajib? Agar anak Indonesia memiliki pondasi yang kuat tentang TIK. Bangsa ini harus menjadi pemain, produsen, dan tidak lagi cuma pemakai produk TIK. Sampai saat ini belum ada komputer atau gadget buatan asli orang Indonesia. [caption id="attachment_344995" align="aligncenter" width="600" caption="Sumber Foto: https://www.facebook.com/groups/aktikknas/"][/caption] Tanggal 24 Desember 2014 yang lalu, perwakilan guru-guru TIK dibawah koordinasi saya sendiri, menemui mendikbud Anis Baswedan. Kegundahan yang tersirat ini cukup beralasan setelah mendikbud sebelumnya, M. Nuh menginstruksikan dan memaksakan implementasi kurikulum 2013 (kurtilas) dijalankan di semua sekolah. Hilangnya  mata pelajaran TIK dalam struktur kurikulum, menyisakan masalah baru yang berkelanjutan. Meskipun pelatihan-pelatihan intensif sejak 2 tahun lalu terus dilakukan, banyak guru ditemukan belum siap menghadapi kurtilas. Banyak guru yang belum dilatih impelementasi kurtilas.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Komunitas Guru TIK dan KKPI Bertemu Mendikbud, Anies Baswedan"][/caption] Materi Pelajaran TIK/KKPI harus bisa mengarahkan peserta didik menjadi produsen bukan hanya konsumen. Produk IT dewasa ini ada 2 macam, yaitu software dan hardware. Kalau software berarti memproduksi aplikasi/program yang berarti materinya harus bahasa pemrograman. Kalau hardware berarti minimal materinya merakit perangkat keras (pc, notebook, dll). Materi TIKI/KKPI saat ini notabene hanya menggunakan saja, bukan memproduksi. Namun demikian, memproduksi atau menciptakan informasi baru itu jauh lebih penting. Anak Indonesia harus mampu menciptakan informasi di internet. Mereka memiliki kreativitas dalam menulis. Itu semua bisa diajarkan melalui materi membuat blog dan mengelolanya dengan baik. Blog adalah alat rekam yang ajaib. Jangan pernah menyepelekan alat rekam yang ajaib ini. Pernak-pernik blog akan membuat anda tahu bagaimana disain blog dibuat untuk enak dilihat. Konten tetap menjadi raja dalam dunia blogging. Ruky Dwinarputra, menuliskan di facebook group https://www.facebook.com/groups/aktikknas/, "menurut pengalaman saya, produk itu bisa berupa barang atau jasa (SDM). Jadi melatih siswa untuk bisa menjalankan program yang sudah dibuat oleh anak-anak bangsa juga perlu Brainware. Btw, Pendidikan/Kurikulum (yang) Nasional bukan berarti sama persis, karena kita juga harus berbasis Fitrah (Kompetensi Guru, Siswa dan Sarpras) serta berasas Kodrat Alam atau Kearifan/Keunggulan Lokal. Sehingga ke-bhinekaan (keragaman) menjadi kekuatan dalam Pendidikan yang Holistik". Evaluasi masuk tidaknya matapelajaran TIK dan KKPI dalam kurikulum 2013 bergantung dari evàluasi tim pusat kurikulum dan perbukuan yang dikomandoi pak Ramon Mohandas, kepala pusat kurikulum dan perbukuan kemendikbud. Mereka harus terus diberikan amsukan. Mari kita terus memberikan masukan ke kemendikbud akan pentingnya matpel tik dan kkpi bagi siswa. Tanpa ada masukan dari kita kur13 akan terus berjalan tanpa matpel tik dan kkpi di dalamnya. Terus berjuang pantang menyerah. ‪#‎savetikkkpi‬. [caption id="" align="aligncenter" width="358" caption="Pak Ramon dan Omjay"][/caption] Pengalaman saya mengajarkan TIK membuktikan bahwa materi bisa disesuaikan dengan kondisi sekolah. Menurut saya apapun materinya, harus ada dukungan baik dari pemerintah terutama dari pihak sekolah. Itu artinya jangan sampai materinya muluk-muluk tapi sarana prasarana tidak ada di sekolah dan tidak mendukung, pada akhirnya guru cuma mengajar secara teori. Sungguh kasihan para siswa yang tidak punya keterampilan yang diharapkan. Karena kebutuhan dan daya dukung setiap sekolah di daerah pasti berbeda. Ada baiknya, saya tuliskan kembali status saya di facebook. Mengapa mata pelajaran tik itu penting? Mohon komentar bapak dan ibu! Batal Suka ·

  • Anda dan 9 lainnya menyukai ini.
  • Samsul Bahrisaya guru KKPI non linier di SMK yg asalnya elektronika. menurut saya KKPI sangat penting. saya cerita pengalaman ketika mengajar KKPI pada jurusan Teknik Konstruksi Bangunan KD-nya mencari informasi. Saya bertanya pada anak2 .. apakah kalian tahu bahwa teknologi di bidang konstruksi bangunan sangat berkembang pesat, baik pada teknologi maupun ketersediaan material/bahan pendukungnya di pasaran… serentak anak2 menjawab ..Tahu….., kemudian saya bertanya, kenalkah kalian dg teknologi batu bata system AAC, maupun CLC… ternyata anak2 tidak ada yg menjawab. kemudian saya Tanya lagi..apakah ada yg kenal dengan ceiling brick.. tidak ada yg menjawab.. saya Tanya lagi .. apakah ada yg pernah dengar istilah interlocking brick sebagai solusi membuat bangunan tahan gempa … tidak ada yg menjawab juga …. dari ilustrasi di atas kita dpt mengambil kesimpulan bahwa sesungguhnya pelajaran kejuruan di sekolah sangat jauh tertinggal dg industri. sekolah masih mengajarkan ukuran bata konvensional dg ukuran lebar=tebal+1, panjang=lebar+1, sementara di industri sudah model blok/modul. nah pada KKPI yg KD-nya mencari informasi, saya membawa anak2 unt meningkatkan kompetensi kejuruannya dengan berselancar menggunakan search engine untuk mencari informasi tersebut … ini hanya sekedar ilustrasi saja betapa pentingnya KKPI, untuk keahlian lain saya menyesuaikan, tp tidak kami ceritakan krn terlalu panjang. menurut saya SMK perlu KKPI terapan, anak lebih dilatih untuk memanfaatkan IT, sedangkan untuk membangun infrastrukturnya mungkin di Prog Keahlian terkait (seperti TKJ). maaf atas kekhilafan dan mungkin kepanjangan.. � 2 Januari pukul 15:02 · Batal Suka · 3
  • Rasminingsih HSKarena nantinya lulusan siswa SMK begitu tes wawancara pasti ditanyain bisa komputer nggak. Ms. Office pasti dipakai di dunia kerja, klu itu materi di anggap ringan ya kita tambahin materi kompetensi. Siswa klu mengenai internet atw komunikasi daring pasti pintar. Tapi coba suruh bikin rumus di excel.... Tahu sendirilah siswa sekrang suruh belajar sendiri ....?. 2 Januari pukul 15:36 · Batal Suka · 1
  • Salam Dunia Pendidikankarena data yg diminta selalu maunya Olline, hasil scan, dokumen dikirim harus cepat kilat, nyari informasi ga harus beli buku yg harganya lebih mahal dibanding akses internet 1 jam, kirim surat bisa lebih cepet, kerja menghitung bisa lebih cepet pake excel, tulisan bisa lebih rapih pake word, presentasi bisa lebih mengena pd sasaran dlsb dlsb dlsb 2 Januari pukul 16:07 · Batal Suka · 1
  • Lely Andayatisaya guru sma, selama ini mater pada kbm 2004 sy gunakan. maksud sy ada bahasa pascal, web, database dan tentunya materi dr ktsp 2006. menurut sy materi tik pd ktsp 2006 memang harus direfisi, kalo selama ini materinya cara menggunakan aplikasi kita ubah menjadi bagaimana menghasilkan suatu produk dengan aplikasi tidak kt tentukan. contoh topic membuat animasi film. setelah sy sampaikan langkah kerja membuat animasi, sy bertanya aplikasi apa yg dpt di pakai? mereka bisa menyebutkan flash, adobe primer dll. walaupun mereka blm mencoba. dr situ saya dpt melakukan opservasi dg siswa saya. sementara materi yg saya tunjukkan adalah power point. terahir kita buat perbamdingan hasil animasi yg dibuat siswa. luar biasa kami mendapat pujian dr berbagai acara lomba spt adiwiata, anti napza dll. begitu pula materi bahasa pascal, saya gunakan topic program diagnosa penyakit, atau progam pemetaan wilaya kota probolinggo atau program kamus. semua siswa sgt senang dan hasil yg dibuat siswa dpt diterrma oleh semua pihak. kegitan diatas kerika sy mengajar prakarya dg materi tik. namun permen 68 mwnghentikan kegiatan pembelajaran kami. 2 Januari pukul 16:44 · Batal Suka · 2
  • Lely Andayatimohon maafanjang 2 Januari pukul 16:45 · Batal Suka · 1
  • Lely Andayatidan mgkn susah dimengerti 2 Januari pukul 16:45 · Batal Suka · 2
  • Eko YuniartoPenting , karena TIK bukan berkait dengan Komputer semata tapi seluruh Teknologi Informasi dan Komunikasi, mulai dari Internet, telepon/Fax, Hape.Gaget lain, UU ITE/regulasi dan aturan yang harus diketahui siswa, Sistem Informasi juga sopan santun serta karakter yang harus ditanamlan lewat pratikan pada peserta didik 2 Januari pukul 17:28 · Batal Suka · 1
  • GP Compkata bung karno "siapa yang menghalang halangi kereta zaman maka akan terlindas oleh kereta zaman, siapa yang tidak ikut kereta zaman maka akan terseret oleh kereta zaman (zaman=ilmu dan teknologi)", akankah kita biarkan anak didik kita terlidas atau terseret kereta zaman......? 2 Januari pukul 18:19 · Batal Suka · 3
  • BaharKarena Mapel TIK/KKPI bukan ajaran sesat? dan tidak merugikan siswa ketika diajarkan? 2 Januari pukul 18:42 · Batal Suka · 3
  • Iros MalaKarena TIK sngt d bthkan sekali.. Jaman yng sudh smakin canggih menghruskan kita mengenal lbh jauh ilmu TIK.. Yng skrng bnyk d gnkn orng2 itu seprti contoh internet.. 2 Januari pukul 20:19 · Batal Suka · 1
  • Bambang Ugisy cari sebab yg beda dulu ya. Pndpt diatas mewakili, dan knp TIK/KKPI penting? Kalimat jwbn yg singkatpadatnya termaktub dlm tulisan mr.#GP Comp. TIK/KKPI adlh kebutuhan siswa/-i saat ini, anak2 kita dan cucu2 kita kelak... 2 Januari pukul 20:25 · Telah disunting · Batal Suka · 1
  • Harmono SlametPenting, tp karena gurunya tdk kompeten, maka gak jadi penting, dan akhirnya dihapus 2 Januari pukul 20:35 · Batal Suka · 1
  • Sahdan Rizqykekeh petekeh pemerintah harus ngajar Prakarya seharusnya pemerintah mencari dulu guru prkarya cari ada ga perguruan tingginya masa anak2 harus tetp suruh masak atau bikin kerajinan, coba kalau TIK anak2 pasti saya suruh coding bikin aplikasi 2 Januari pukul 20:53 · Batal Suka · 1
  • Sahdan RizqyTIK harus dihapuskan dari muka Bumi ini jagan ada teknologi, kendaraan, henpone/alat electronik lainnya pun jgn ada ganti semuanya pk Hihid atau bambu atau pk daun pisang atau jangan serba teknologi. 2 Januari pukul 20:57 · Batal Suka · 1
  • NOqus Ngisobarang siapa menguasai teknologi dan informasi...dia menguasai dunia...kata Nelson Mandela... 2 Januari pukul 21:11 · Batal Suka · 1
  • Dewi Sundariyg pasti siwa kita masih btuh bimbingan dan pembelajaran ttg IT shg tidak hanya terpaku pda games dan fb/twitteran aja. msh banyak yg blm diketahui siswa kita. 2 Januari pukul 21:15 · Batal Suka · 1
  • Sahdan Rizqypada ujung2nya pemerintah secara tidak langsung membodohkan rakyatnya agar tidak tahu tentang teknologi justru kesuksen bangsa ada ditangan guru dan siswa 2 Januari pukul 21:17 · Telah disunting · Batal Suka · 1
  • Iskandar Denmasjadikan tik sebagai mapel......ilmu tik tidak bisa belajar sendiri ............tanpa guru ilmu itu sesat sesat ................... ilmu tanpa guru tidak barokah ... 2 Januari pukul 21:24 · Batal Suka · 2
  • Syafa Ningciri negara yg maju pesat..bisa dilihat dari penguasaan IT nya ( rakyat ) 2 Januari pukul 22:08 · Batal Suka · 1
  • Lis Cantyadi kota besa yg mungkin mayoritas anak sekolah mmiliki akses yg mudah dgn IT dan internet , mngkn kurang mmrlukn mapel TIK/KKPI dg standar isi yg sperti muatan SI di tahun2 kemarin , makanya mungkin SI-nya mungkin perlu disesuaikan , tp di daerah2 kecil/terpencil, tanpa pelajaran TIK/KKPI siswa2 akan buta terhadap teknologi 3 Januari pukul 6:24 · Batal Suka · 1
  • Wijaya Kusumahmata pelajaran tik itu penting krn di dalamnya ada banyak materi ttg teknologi, ttg informasi, dan ttg komunikasi. manusia memerlukan informasi oleh karena itu siswa dilatih mengelola dan menciptakan informasi. manusia harus mampu berkomunikasi dengan baik dan salah satu produknya adalah ponsel atau gadget yg beredar di pasaran. namun sayangnya belum ada produk buatan indonesia. teknologi kita masih tertinggal dengan negara lain terutama di bidang ict. hal itulah mengapa matpel tik penting dan tik dipelajari dlm matpel kkpi di smk 3 Januari pukul 6:35 · Batal Suka · 2
  • Arief YuliantoSangat penting.. Sekarang adalah eranya teknologi informasi.. Apa saja pekerjaan menggunakan komputer.. Sy berfikir, jika saja setiap anak mempunyai kemampuan dasar komputer seperti mengetik (ms word), perhitungan (ms excell), persentasi (power point) dan internet ( e mail) ketika mereka lulus sekolah, mereka sdh bisa bekerja. Karena pekerjaan apa saja lowongan pekerja pesti memerlukan keahlian komputer 3 Januari pukul 6:40 · Batal Suka · 1
  • Arief YuliantoSy menyarankan, kalaupun ada perbaikan kurikulum, yang diperbaiki adalah isi dari mapelnya yg mengikuti perkembangan zaman, dan merubah cara mengajar. Bukan menghapus mapel dan megganti dengan mapel yg lain. Klo mau menambah mapel silahkan saja, yg penting tidak menghapus mapel yg sdh ada 3 Januari pukul 6:46 · Batal Suka · 2
  • Lely Andayatiilmu tik sangat luas, menurut saya materi yg diberikan disesuaikan dengan kebutuhan daerah atau standart kebutuhan siswa. caranya jgn menentukan aplikasi apa yg digunakan. tapi buatlah topic dr produk yg akan dihasilkan. dg begitu ada byk akan dikuasasi cara kerja, manfaat program hingga membandingkan kelebihan dan kekurangan setiap program/ aplikasi 3 Januari pukul 7:23 · Batal Suka · 1
  • Ani AndrianiPenting, TIK bisa menjadikan anak didik saya pandai membuat presentasi utk acara kegiatan siswa,berbagi dengan teman2nya cara mengedit foto, alhamdulillah sejak ada lab.komputer siswa saya rajin mencari informasi lewat internet. 3 Januari pukul 9:33 · Batal Suka · 1
  • Kun Lastyoko YuniawanPada kelompok tertentu, mungkin msh membutuhkan kompetensi taraf "mengoperasikan" hardware/software. Sementara kelompok yg lain butuh kompetensi "perawatan". Kelompok yg lainnya lagi butuh kompetensi "merancang", "membuat", "penguji"..., Tinggal pilih sesuai kebutuhan, semua diperlukan. 3 Januari pukul 10:53 · Batal Suka · 1
  • Abi JaysyKarna 20thn yll banyak mahasiswa yg belum bisa ngetik dll. Oleh karna itu, siswa zaman skarang mesti belajar tik paling tidak sejak smp 3 Januari pukul 17:59 · Batal Suka · 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun