Wijaya Kusuma Subroto lahir di Bandung tanggal 04 Juni . Mengenyam pendidikan di SMAN1 Budi Oetomo Jakarta dan melanjutkan pendidikan S2 di Krisnadwipayana Jurusan HUkum. Dia pernah kuliah Ekonomi juga di Tarumanegara dan Universitas Atmajaya tetapi tidak sampai selesai. Awal bekerja di Jaya Fudji Leasing sebagai legal officer, kemudian melanjutkan bekerja di PERTAMINA setelah lulus pendidikan Bimbingan Profesi Sarjana Hukum 1 di PERTAMINA. Mendapatkan ranking terbaik membuatnya ditempatkan di PERTAMINA UEP III Cirebon. Namun karena idealismenya membuatnya meninggalkan PERTAMINA karena ada yang tidak cocok dengan atasannya dulu. Melanjutkan bekerja di Pramindo Ikat Nusantara sebuah konsorsium telekomunikasi antara Astra dengan Telkom Divre I wilayah Sumater dan tinggal di Medan hingga tahun 1999. Krisis ekonomi saat itu membuatnya harus kembali ke Jakarta dan pindah bekerja di perusahaan satelit.
Dia bekerja di Pasifik Satelit Nusantara yang awalnya meluncurkan satelit garuda 1 untuk melayani telepon selular Byru dengan menggunakan teknologi GSM Satelit. Tahun 2005 berpindah ke perusahaan televisi yakni TV 7 sebagai senior manager untuk L and GA, setelah itu TV7 di akusisi oleh TransCorp membuatnya pindah ke MNC Group dan ditempatkan di TPI yang kemudian beralih mana menjadi MNCTV dia menjabat sebagai Vice President Corporate Secretary. Tahun 2010 Wijaya Kusuma dipromosikan sebagai Direktur Legal, Corporate Secretary dan Network Development di SindoTv yang kemudian terakhir berubah menjadi Inews. Inews adalah TV berita dan Portal online yang melayani seluruh pelosok Indonesia. Tahun 2019 Wijaya Kusuma diangkat menjadi direktur di Inews.id portal online dan
Corporate Secretary MNC Group hingga sekarang.
Wijaya Kusuma Subroto juga gemar olah raga otomotif semenjak dia SMA. Awalnya menggeluti olah raga motor, namun beberapa kali kecelakaan yang mengakibatkan beberapa kali mengalami patah tulang membuatnya beralih ke olahraga mobil. Tahun 1977 adalah laga pertama kalinya dalam Grend Sand ally di Jakarta, kemudian mengukuti sprint rally hingga tahun 1987. Karena kuliah dan bekerja kegiatan otomotf sempat terhenti dan lanjut lagi tahun 1990 saat dia bekerja di PERTAMINA. Ikut serta dalam kegiatan offroad dengan membela panji Suzuki Sport Indonesia dan terakhir bergabung dengan Falken Offroad Team membuatnya diperhitungkan di dunia offroad.
Tahun 1999 dengan 14 rekan offroadnya mendirikan wadah Indonesia Offroad Federation, organisasi otomotif yang menaungi kegiatan offroad tanah air. Kegiatan offroad tanah air diikutinya sampai dengan tahun 2006, setelah itu dia vakum dari olah raga otomotif. Beralih ke motor besar yang dimulainya dari tahun 2013, memulai petualangannya dengan motor dan tahun 2015 terpilih sebagai ketua VOID (Versys Owner Indonesia), dan pengurus dibeberapa club motor. Pertualangannya tidak hanya didalam negeri tetapi juga keluar negeri yakni Himalaya dan Nepal Muktinath pernah di jelajahinya dengan kendaraan bermotor. Eropa Barat mulai dari Belanda ke Italy sejauh 5000 km lebih, kemudian terakhir ke Eropa Timur mulai dari Italy, Kroasia, bosnia, serbia, montenegro, slovenia, austria pernah dijelajahinya.
Kecintaannya atas dunia motorsport tidak berhenti begitu saja, Pengalamannya ke Cambodia pada tahun 2018 membuatnya membulatkan tekat ikut serta dalam kejuaraan dunia Asia Cross Country Rally di Thailand dan tahun 2019 Wijaya Kusuma mewakili Indonesia ikut serta dalam kejuaraan tersebut. Pencapaiannya pada garis finish membuatnya merasa bangga walaupun belum memperoleh gelar juara. Sepulangnya dari AXCR Wijaya Kusuma langsung terjun dalam Sprint Rally serie 1 dan dia mendapatkan posisi ke 3 dikelas F2, Lanjut lagi di Meikarta Serie 2 mendapatkan posisi ke 2, Muara Bungo serie ke 3 posisi ke 3 dan Muara Bungo serie ke 4 posisi ke 2 dan Meikarta Serie ke 5 posisi ke 2 untuk kelas F2 dan ke 1 untuk kelas J2.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H