Football for you and me,not for fucking politica. Ya tulisan tersebut setidaknya dapat mengambarkan keadaan beberapa hari menjelang pilkada. Ya pilkada adalah suatu ajang panas perebutan kekuasaan kursi kepala daerah. Sebagai seorang suporter kita juga harus bersikap dengan cerdas atas panas nya pilkada ini, ya klub kebanggaan terlalu sakral untuk ditumpangi kepentingan-kepentingan politik.
Teman-teman dari salah satu basis pendukung PSS SLEMAN yaitu BCS X PSS melalui akun twitter resmi mereka menyerukan BCS NOT POLITICA. Suatu sikap yang tegas dan cerdas, karena mereka sadar bahwa sepakbola yang ditumpangi politik sama seperti anjing yang memangsa kucing,di ibarat kan politik sebagai anjing dan sepakbola seperti kucing yang artinya anjing tersebut akan menghabisi kucing.ya politik yang di campur adukan dengan sepakbola akan menghancurkan klub kebanggaan tersebut dan bahkan dapat membuat persaudaraan antar suporter terpecah. sikap yang berbanding terbalik di ambil oleh saudara sebrang tribun mereka yaitu SLEMANIA. Melalui akun resmi milik cawabup nomer urut 1 bapak danang wicaksana,beliau berseru bahwa melalui bapak lilik yulianto ketua SLEMANIA mendukung sepenuhya ibu yuni dan bapak danang sebagai cabup dan cawabup. Keputusan yang tidak bisa disalahkan juga sebetulnya,karena bapak danang mempunyai harapan untuk memajukan PSS SLEMAN. Tapi dengan membawa-bawa nama PSS SLEMAN dalam kampanye adalah suatu kesalahan besar, ya kembali lagi,karena PSS SLEMAN terlalu SAKRAL untuk ditumpangi kepentingan politik.
Menengok sejarah sejarah kebelakang banyak klub yang runtuh karena terkontaminasinya klub tersebut dengan politik, tapi banyak juga yang menjadi lebih kuat karena klub tersebut terkontiminasi dengan politik.seperti bakrie group yang masuk ke jajaran team arema cronus. Tapi diluar itu sebagai seorang suporter yang benar benar cinta klub tersebut pasti tidak rela dan tidak setuju jika klub kebanggaan mereka ditumpangi kepentingan politik.ya kepentingan sesaat ajang janji janji busuk para cabup dan cawabup.
Kembali lagi ketopik antara sepakbola dan pilkada,tentu hal itu kurang pas jika tidak menilik kejajaran para pejabat tinggi kemenpora dan pssi.tentu anda paham bahwa di dalam kemenpora berisi orang-orang yang berasal dari partai politik,begitu juga pssi. Ya saya rasa itulah yang menyebabkan sepakbola indonesia cuma standar standar saja prestasinya,dan berkata prestasi?saya rasa banyak konflik panas yang malah terjadi dikemenpora dan pssi yang diisi orang orang partai politik.mungkin banyak pertimbangan itulah yang membuat teman teman BCS X PSS memilih menyuarakan NO POLITICA.
Dan diakhir tulisan ini saya ingin setidak nya mengajak teman teman untuk ikut serta dalam menolak politik masuk ke sepakbola dan klub kebanggaan.itu semua adalah untuk kebaikan sepakbola indonesia dan klub kebanggaan kalian.dan jika sepakbola indonesia maju,jangan lah memakai orang orang partai politik didalam kubu pssi dan menpora.karena itu sudah terbukti dengan banyak konflik yang terjadi,termasuk konflik saat ini yang saya rasa masih tercium unsur politica.
Â
#BCS_No_Politica
#FootballNotForFuckingPolitica
#JanjiBusukParaKonsestan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H