Mohon tunggu...
Endiarto Wijaya
Endiarto Wijaya Mohon Tunggu... Lainnya - Padawan

Menulis dan memotret kehidupan nyata adalah kegemaran saya

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Peran Presiden Herbert Hoover di Balik Kiprah Eliot Ness

25 November 2010   17:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:18 2092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang mengetahui bahwa Eliot Ness tercatat dalam sejarah sebagai seorang penegak hukum legendaris karena keberhasilannya dalam menjatuhkan Al Capone yang dikenal sebagai gembong penjahat kejam dan licik dari Chicago. Sejatinya, Ness yang memiliki gelar Sarjana Hukum dan Master dalam kriminologi bukan merupakan anggota kepolisian. Dia merupakan pegawai Departemen Keuangan AS yang bertugas di “Prohibition Bureau” pada masa diberlakukannya “Volstead Act” yang melarang peredaran, penjualan serta produksi minuman yang mengandung alkohol (Bardsley, http://www.trutv.com/library/crime/gangsters_outlaws/cops_others/ness/3.html, diakses pada 25 November 2010)

Eliot Ness (http://www.trutv.com/library/crime/gangsters_outlaws/cops_others/ness/1.html)

Pemberlakuan “Volstead Act” pada dekade 1920 an hingga awal 1930 an ternyata malah memberi peluang bisnis bagi Al Capone yang memiliki banyak lokasi tersembunyi untuk melakukan penyulingan dan penjualan alkohol. Bisnis Capone berkembang pesat karena banyak pejabat kepolisian dan “Prohibition Bureau” berhasil disuap olehnya. Capone yang juga memiliki julukan Scarface Al juga tidak segan-segan membunuh lawan-lawannya.Pendek kata, pada saat itu Capone benar-benar menjadi sosok yang tidak tersentuh oleh hukum. Lama-kelamaan sepak terjang Al Capone mendorong Herbert Hoover yang menjabat sebagai Presiden AS pada saat itu untuk bertindak. Perlu diketahui, Presiden AS yang ke 31 ini tidak ada hubungan darah dengan tokoh FBI yang legendaris, yakni J. Edgar Hoover walapun memiliki nama keluarga yang sama.

12907062922132807506
12907062922132807506
President Herbert Hoover (www.nps.gov)

Karena Capone kerap melakukan pelanggaran “Volstead Act” yang menjadi yurisdiksi Departemen Keuangan, Presiden Hoover akhirnya memutuskan untuk memberikan perintah kepada Menteri Keuangan guna mengambil segala tindakan yang dianggap perlu dalam rangka perang melawan “raja” para penjahat dari Chicago tersebut. (Bardlsey, http://www.trutv.com/library/crime/gangsters_outlaws/mob_bosses/capone/1_9.html, diakses pada 25 November 2010 ). Kala itu Menteri Keuangan dijabat oleh Andrew Mellon yang segera menindaklanjuti perintah itu dengan melancarkan dua strategi. Pertama, mengumpulkan bukti-bukti penghindaran pajak yang dilakukan Al Capone. Strategi ini dilancarkan karena Capone ditengarai memiliki kekayaan berlimpah namun tidak pernah membayar pajak. Kedua, menyelidiki pelanggaran ketentuan-ketentuan Volstead Act yang telah dilakukan oleh Al Capone.

Pilihan untuk mengepalai penyelidikan atas pelanggaran "Volstead Act" akhirnya jatuh pada Eliot Ness. Pegawai Departemen Keuangan ini dipilih karena kejujuran, integritasdan keberaniannya. Selanjutnya kita tentu sudah mengetahui bagaimana akhirnya tim Eliot Ness yang dikenal sebagai “The Untouchables” berhasil menjebloskan Al Capone ke dalam penjara. Prestasi Ness ini dipandang fenomenal sehingga kisahnya kerap difilemkan. Film tentang Ness yang terkenal adalah “The Untouchables” yang dibintangi Kevin Costner dan disutradarai oleh Brian De Palma.

Satu fakta sejarah penting dari kasus Al Capone yang dapat diambil sebagai pelajaran adalah keputusan Presiden Herbert Hoover untuk tidak begitu saja membiarkan penanganan kasus itu kepada Polisi Chicago. Pada era tersebut, Kepolisian Chicago dihinggapi penyakit korupsi yang lumayan akut. Banyak aparatnya yang takluk karena uang Al Capone. Fakta ini benar-benar dipahami oleh Sang Presiden.Oleh karena itu Presiden Hoover memberi perintah kepada salah satu menterinya untuk bertindak. Keputusan ini dalam logika ketatanegaraan bukan merupakan satu bentuk intervensi terhadap sistem peradilan pidana (criminal justice system), melainkan suatu bentuk pelaksanaan pengawasan dan pengendalian seorang kepala pemerintahan terhadap pejabat yang berada di bawahnya. Dalam hal ini Presiden Herbert Hoover melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap tugas dan kinerja menterinya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun