Mohon tunggu...
Wijanto Hadipuro
Wijanto Hadipuro Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti dan penulis

Saya pensiunan tenaga pengajar yang senang menulis tentang apa saja. Tulisan saya tersebar di Facebook, blogspot.com, beberapa media masa dan tentunya di Kompasiana. Beberapa tulisan sudah diterbitkan ke dalam beberapa buku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Lestari: Menyatukan Kepentingan Bisnis dan Pelestarian Lingkungan (1)

30 Oktober 2024   16:30 Diperbarui: 30 Oktober 2024   16:34 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak kalangan pebisnis dan akademisi yang punya pandangan keliru, bahwa produk yang ramah lingkungan haruslah mahal. Padahal justru dengan cara menerapkan berpikir kreatif dan menggunakan cara yang sederhana, produk yang ramah lingkungan juga bisa murah karena hemat biaya.

Seri artikel ini akan menunjukkan bagaimana cara untuk menjadi ramah lingkungan sekaligus hemat biaya atau dalam bahasa teknisnya disebut strategi cost leadership. Ada tiga pilihan strategi cost leadership yang dapat diambil pebisnis agar memperoleh keuntungan dan sekaligus ramah lingkungan, yaitu menerapkan green productivity, teknologi atau produksi bersih, dan melalui penerapan ilmu ekologi industri dengan bekerja sama dengan perusahaan lain.

Seri tulisan ini akan membahas masing-masing pilihan strategi yang harapannya akan mendorong pebisnis untuk berlomba-lomba menjadikan bisnisnya ramah lingkungan, baik proses produksinya maupun produk yang dihasilkannya; dan sekaligus kompetitif karena hemat biaya dan unggul dari pesaingnya.

Konsep Green Productivity

Green Productivity atau Produktivitas Hijau berarti perusahaan memperbaiki proses produksinya agar perusahaan bisa mencapai keunggulan kompetitif dibandingkan dengan pesaingnya, dan sekaligus menjadi lebih ramah lingkungan. Green Productivity juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar kita dapat lebih melestarikan lingkungan hidup. Lalu apa yang dimaksud dengan produktivitas?

Produktivitas merupakan rasio antara output dan input. Artinya semakin besar angka output dibagi dengan input, maka perusahaan akan semakin produktif. Ada tiga cara meningkatkan produktivitas. Pertama, kita menaikkan output dengan input tetap. Kedua, kita menurunkan input dengan output tetap. Ketiga, secara bersama-sama kita menaikkan output dan menurunkan input.

Output bisa berupa harga jual produk atau jumlah produk yang dihasilkan. Sementara input dapat berupa bahan baku, tenaga kerja, energi atau waktu yang diperlukan untuk menghasilkan output.

Contoh Sederhana

Atap gedung yang semula hanya digunakan untuk melindungi penghuninya dari panas dan hujan, dapat juga digunakan untuk pemanenan air hujan, dipasang panel surya, atau bisa dijadikan roof top garden. Inputnya tetap yaitu biaya untuk membuat atap, tetapi outputnya bertambah banyak.

Contoh lain adalah perbaikan cara memparalelkan lampu ruangan. Seringkali kita memparalelkan lampu tanpa memperhitungkan bahwa area di dekat jendela kaca tidak memerlukan lampu penerangan pada siang hari. Namun, karena kita salah memparalelkan lampu, akhirnya area yang seharusnya lampu penerangan bisa kita matikan, tetap menyala. Pada contoh ini, outputnya tetap yaitu ruangan yang cukup cahaya penerangannya, tetapi inputnya berupa listrik yang digunakan bisa kita kurangi.

Yang sudah diterapkan oleh banyak hotel adalah penggunaan kunci kamar berupa kartu yang sekaligus digunakan untuk menyalakan aliran listrik. Saat tamu meninggalkan kamar hotel, terpaksa tamu akan mengambil kunci yang berbentuk kartu sehingga aliran listrik di dalam kamar otomatis akan mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun