Dalam berbagai kesempatan Kongkow bersama  "korea-korea," Bambang Pacul memaparkan pandangannya tentang klasifikasi strata sosial di Indonesia. Menurut beliau, masyarakat dapat dibagi dalam lapisan-lapisan yang mencerminkan kondisi sosial-ekonomi dan peran mereka dalam kehidupan bermasyarakat.Â
Paparan Bambang Pacul tentang strata sosial ini memberikan gambaran unik dan dekat dengan realitas masyarakat. Setiap strata memiliki karakteristik dan perannya masing-masing dalam menjaga keseimbangan sosial.Â
Mulai dari kaum proletar yang berjuang melenting hingga para pemilik kapital yang menjadi penggerak ekonomi, semuanya memiliki kontribusi penting dalam membangun bangsa. Berikut ini penjelasannya.
1. Kaum Proletar
Strata sosial ini mencakup kelas bawah yang dikenal dengan sebutan "korea-korea." Istilah ini dipilih untuk menggambarkan semangat hidup yang kuat dari kaum proletar dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Mereka adalah pejuang yang berusaha "melenting," yaitu naik ke strata sosial yang lebih tinggi dengan perjuangan dan kerja keras. Kaum proletar adalah tulang punggung masyarakat yang terus berupaya bertahan di tengah berbagai tantangan kehidupan.
2. Profesional
Lapisan ini terdiri dari individu-individu yang memiliki keahlian khusus di bidang tertentu. Contohnya adalah dokter, dosen, manajer, guru, dan berbagai profesi lain yang membutuhkan pendidikan atau pelatihan khusus. Para profesional biasanya berada pada posisi menengah ke atas karena kemampuan mereka yang dihargai secara finansial maupun sosial dalam masyarakat.
3. BirokratÂ
Kelompok ini mencakup aparatur instansi yang bersifat sipil maupun milter, misanya ASN, Â TNI, dan polisi. Mereka adalah perangkat negara yang bertugas menjalankan kebijakan, menjaga ketertiban, dan melayani masyarakat. Sebagai penggerak roda pemerintahan, birokrat TNI-Polri memegang peran penting dalam memastikan stabilitas dan keberlanjutan negara.
4. Elit Politik