Mohon tunggu...
wily yo
wily yo Mohon Tunggu... -

goresan adalah ungkapan perasaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pulanglah

8 Desember 2011   18:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:39 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

resah kalbu nya kini
cinta nya menjadi debu
basah matanya kini
serpihan rindu yg membeku

Pernah kah kau selami…..?
ombak resah membadai hidup nya
ter apung hanyut kesepian kini
menyadari siapa diri nya

Tangis suara nya bercerita
ada bias di celah jiwa
siksa menghiasi batin nya
luka berdarah perasaan nya

siapa yang akan memperduli kan nya
dia insan selembut sutra
doa nya sepanjang masa
agar terlahir cinta yang di damba

Oh… kiranya dia tersialap
bimbing lah ia kejalan yg benar
tiada dayaku hanya berharap
semoga ia dapat bersabar

Berikan lah rasa simpati
jangan lagi dia kau sakiti
dia manusia yang juga punya hati
ingin cinta dan di sayangi

kau pergi harus kembali
dia menantimu sepenuh hati
jangan hampakan penantian nya ini
pulang lah .....…jangan pernah pegi lagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun