Mohon tunggu...
Aang Suherman
Aang Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perantau

Ekspresi apa adanya semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tiga Malam di Pinggiran Kota Riyadh

8 November 2011   16:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:54 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_147598" align="aligncenter" width="300" caption="Kawasan Industrial 2,Jalan Riyadh-Kharj Sebelah selatan Riyadh.(Foto:Koleksi Pribadi)"]Perjalanan di mulai dari Riyadh Saudi Arabia.Gambar Gedung Tower Kerajaan waktu malam(Foto:Koleksi Pribadi).Dengan Kuda besi Jeep GMC ngebut di angka 150 KM/Jam...... Sebagai sopir pribadi merangkap sopir di perusahaannya pak Boss majikan saya,saya beruntung bisa sedikit jalan-jalan dan mengambil gambar sebagian kecil sudut-sudut villa pribadi miliknya dan berbagi cerita dengan kawan,lumayan saja untuk sekedar teman minum kopi pembaca semua. Mengambil gambar dan berfoto ria atau hanya sekedar men-shoot sebuah objek untuk diambil gambar atau video di Saudi Arabia tidaklah mudah dan sangat rentan di curigai oleh warga negara tersebut.Apalagi tak ada kepentingan secara langsung untuk apa dan dalam rangka apa mengambil foto,sangat tidak sembarangan dan tidak bebas seperti di negara kita. Apalagi memotret objek yang sangat vital dan strategis milik kerajaan atau yang bersifat pribadi,karena budaya tertutup serta adat yang sangat ketat terhadap privacy masing-masing keluarga di sini. Bila sembarangan jeprat-jepret memoto objek di tempat umum misalnya,di mall. di taman,atau di tempat publik lainnya,salah-salah anda akan kena damprat orang sana dan kalau ketahuan polisi bisa di tahan dan ditanya-ini itu. Saya beberapa bulan yang lalu diajak majikan untuk berlibur di villa pribadinya di sebuah kampung pinggiran kota Riyadh antara jalan Raya Riyadh-dan kota Al-Kharj kurang lebih 150 km sebelah selatan Riyadh. [/caption] [caption id="attachment_147578" align="aligncenter" width="300" caption="(foto:koleksi pribadi)"][/caption] Villa majikan yang satu ini,karena my boss memiliki banyak villanya,berada di komplek perindustrian Kawasan Industri 2,setelah keluar dari ring road exit 18 lebih tepatnya keluar dari interchange exit 18 perjalanan di pinggir jalan selain gurun pasir di kawasan ini banyak terdapat pabrik-pabrik industri sebagai bagian dari proyek masa depan Saudi,konon Saudi Arabia telah di rancang oleh Raja,Saudi masa depan bila minyaknya sudah berkurang mereka akan menjadikan Saudi sebagai bagian dari Negara Industri Dunia. [caption id="attachment_147579" align="aligncenter" width="300" caption="Gurun Pasir Sepanjang Jalan (foto:koleksi pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_147535" align="aligncenter" width="300" caption="Diantara gurun pasir dan Pabrik terdapat vila-vila milik Warga Saudi yang di tanami pepohonan sebagai penghijauan.(foto:koleksi pribadi)"][/caption] Perjalanan pun berlanjut, mobil sesudah keluar dari Jalur Kota bisa melaju dipacu di kecepatan 140 sampai 170 km/jam,karena jalannya yang mulus dan super bersih serta bebas rintangan motor dan penyebrang jalan.Kecuali nanti setelah dekat dengan pos chekpoint kendaraan dikurangi larinya.Tetapi jikalau warga setempat mereka nge-joss saja dengan kecepatan rata-rata 150 km/jam ke atas. [caption id="attachment_147538" align="aligncenter" width="300" caption="(foto:koleksi pribadi) pintu masuk villa "][/caption] Jikalau untuk orang asia dan Indonesia mungkin pemandangan tentang taman yang adem,dengan pohon-pohonan yang rindang,rumput yang hijau menghampar dan segala bentuk penghijauan adalah suatu pemandangan yang tak aneh sama sekali.Tetapi jangan salah untuk warga Saudi dan Negara gurun sahara lautan pasir,pemandangan dengan banyak tumbuhan dan penghijauan adalah suatu hal yang aneh dan mengasyikan.Mereka mengeluarkan uang berjuta-juta rupiah (jikalau di rupiahkan) hanya untuk biaya menyiram dan memiharanya dengan menggaji para penjaga kebun dan pemelihara taman. [caption id="attachment_147543" align="aligncenter" width="300" caption="Uang yang banyak membuat villa sendiri pun menjadi pilihan untuk sekedar tempat melepas jenuh dan lelah mereka para warga kaya Saudia.Ini lokasi parkir mobil keluarga yang muat untuk sekitar 20 buah mobil sedan atau jeep,atau van(foto:koleksi pribadi)"][/caption] Perjalanan saya waktu itu sekitar 3 bulan yang lalu ,bulan syaban seminggu menjelang puasa.Kebetulan pohon-pohon korma sedang musimnya berbuah dan sebagian sudah waktunya untuk di panen. Sayang saya tak tahu berapa luas areal villa milik pribadi ini,tetapi saya jikalau mungkin bisa menaksirnya sekitar tidak akan kurang dari 10-20 hektar,berikut areal peternakan kambing pribadi juga di dalamnya.Dan semua hijau dengan pepohonan dan rumput.Ini milik perorangan my boss yang pengusaha,tak terbayangkan mereka yang keturunan Raja,wahh.Tetapi ada satu hal yang membuat mereka harus memiliki luas area nya karena tempat berkumpul kaum wanita dan pria berbeda,pintu masuknya berbeda juga area beristirahtnya juga berbeda,termasuk semua akomodasi,kamar, rumah dan ruang pertemuan semuanya antara wanita dan pria tidak menyatu. [caption id="attachment_147546" align="aligncenter" width="300" caption="Buah kurma yang masih mentah di pohonnya (foto koleksi:pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_147548" align="aligncenter" width="300" caption="Buah Kurma (foto;koleksi pribadi)"][/caption] Selain kurma tanaman yang turut menghijaukan taman peristirahatan mereka juga merek mencoba menanam tanaman padi,ini sang pemilik mungkin sekedar untuk mencoba dan kesukaan saja untuk bereksperimen menanam padi di padang pasir nan tandus. [caption id="attachment_147550" align="aligncenter" width="300" caption="Mencoba menanam padi dan jagung di padang pasir (foto:koleksi pribadi)"][/caption] Selain mencoba menanam padi dan jagung,karena warga Saudi ini suka berlibur ke Indonesia,jikalau di Indonesia beliau suka berlibur ke areal pertanian dan pavorite beliau ke Kota Bunga Daerah Puncak-Cipana Cianjur,serta suka ke perkampungan yang banyak sawahnya dengan air yang mengalir subur. Di peristirhatan ini juga saya melihat sang pemilik memelihara kambing dan domba,untuk konsumsi keluarga mereka bila sedang berlibur. [caption id="attachment_147552" align="aligncenter" width="300" caption="Kambing dan domba di Saudi Arabia (foto koleksi pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_147554" align="aligncenter" width="300" caption="Mengintip nieh,,,(foto: koleksi pribadi)"][/caption] Kambing-kambing atau domba ini di beri makan dengan rumput yang kering dan di beli dengan kemasan yang sudah rapi dan mahal harganya,saya sempat berfikir kok di Indonesia yang rumput nya sangat subur kenapa tidak di kembangkan usaha peternak domba atau kambing dengan pasar Timur Tengah. Jadi Indonesia mengekspor domba dan kambing ke Saudi khusunya,jangan mengkespor TKW pembantu saja,ups..! Bosan dengan memikirkan sumber devisa,bosan dengan masalah TKW ,semoga pemerintah RI mendapat dan mampu membuat MoU TKI Saudi khusunya TKI informal dengan hal yang menguntungkan semua pihak. kembali ke foto.....hehe.. [caption id="attachment_147559" align="aligncenter" width="300" caption="Buah Kurma,lebih lezat rasanya bila dimakan buah yang baru di ambil dari pohonnya (foto:koleksi pribadi)."][/caption] Rekan saudara dan saudari pembaca semua,ingin rasanya saya jeprat-jepret sana dengan kamera yang hanya 5.0 mega piksel ini,namun karena keterbatasan waktu dan sebagian tempat untuk para wanita sama sekali tidak boleh didekati apalagi di masuki arealnya,maka untuk berbagi cerita kali ini saya cukupkan sekian dulu. Ternyata di dunia ini ada keadilan Tuhan,yaitu di negeri yang tidak subur tanahnya tetapi Tuhan kasih minyak bumi yang melimpah sehingga mensejahterakan rakyatnya,dan di kita Indonesia minyak bumi tidak,belum melimpah tetapi tanah air kita sungguh subur. Asal tidak di bangsat terus duit rakyatnya,saya yakin Indonesia akan menjadi negara yang gemah ripah sugih mukti tata tentrem kertaraharja,murah sandang murah pangan,yang bertani mukti yang berdagang pada senang,semua sejahtera.Amin. Setelah tiga hari saya di kebersamaan dengan mereka keluarga tajir Saudi,akhirnya aku hari itu haru kembali ke laptop..eh ke kamarku di Riyadh,sawah ladangku di negeri yang nun jauh disana jauh dari sanak keluarga. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun