Mohon tunggu...
Aang Suherman
Aang Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perantau

Ekspresi apa adanya semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jadi Pahlawan Keluarga,Efeknya Untuk Bangsa

10 November 2011   10:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:50 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="attachment_147993" align="aligncenter" width="300" caption="Menjadikan Keluarga Yang Kuat,utuh dan Bersatu,adalah perjuangan yang sangat berat (foto:Mbah Google)"][/caption] Pahlawan menurut saya artinya orang yang berjasa terhadap sesamanya yang berjuang tidak mengharap balasan materi secara langsung tetapi ikhlas dan ridlo demi hal yang diperjuangkannya.Paling tidak itu menurut saya,menurut kamus bahasa dan menurut tatabahasa yang baik dan benar maaf saya sudah lupa.Yang saya ingat para pahlawan Bangsa menurut sejarah adalah orang yang berjuang merebut dan mempertahankan Negara Indonesia dari kaum penjajah,atau dan lainnya banyak macam jenis pahlawan.Pembaca yang lebih tahu tentang definisi yang tepat.Yang saya tahu pahlawan secara Umum ialah orang yang berjuang untuk sesuatu yang bermanfaat buat dirinya,keluarganya dan sesama makhluk Tuhan sehingga rela jiwa atau raga dan hak pribadinya hilang sekalipun.Sehingga kemungkinan akan mendapat pahala,orang yang mendapat pahala.Boleh setuju atau tidak.tak masalah. Menjadi Pahlawan keluarga sekilas terdengar sangat egois dan pribadi banget,yang saya maksud disini sebagai pahlawan keluarga bukan melulu berhubungan dengan kerakusan akan materi harta dan kekayaan,sehingga melahirkan dinasti-dinasti monopoli di bisnis tingkat tinggi Nasioanl.Tidak bukan itu yang saya maksud.Tetapi kita prihatin dengan merosotnya moral sikap dan tanggungjawab kita terhadap keluarga. Yaitu dimana banyak sekali seorang suami yang tidak bertanggungjawab terhadap isterinya,seorang bapak yang telah melalaikan tanggung jawab terhadap anaknya,seorang ibu yang telah melalaikan tanggungjawab terhadap suami juga terhadap anak-anaknya.Demi mengejar materi yang berlebihan,demi karir pribadi dan demi suatu kehormatan tertentu dengan mengabaikan dan melalaikan serta tidak menunaikan secara penuh tanggungjawabnya untuk anak-anak dan keluarga. Mengejar karir pribadi tentu saja tidak salah dan halal-halal saja,namun jikalau mengejar sesuatu dengan melalaikan tanggungjawab utama di keluarga ini yang menjadi masalah kita.Tidak sedikit yang Ayah dan Ibunya berhasil di materi dan karir,berhasil dan menjadi panutan di masyarakat,Cemerlang di pentas politik,bersinar di panggung selebrities,tetapi anak-anaknya kacau,terlibat narkoba,terlibat seks bebas,terlibat jaringan pelacuran,terlibat komunitas yang sesat,tawuran,dan lainnya terlibat hal yang buruk-buruk. Menjadi pahlawan di keluarga dikala sang Ayah dan Ibu bisa membimbing dan mendidik anak-anaknya menjadi manusia yang baik,benar dan shalih serta shaliha beriptek dan bertaqwa.Sehingga anak-anak kita tidak menjadi neraka dunia di kala kita memasuki masa tua. Meremehkan anak-anak kita atau keluarga akan menjadi bumerang kepada kehidupan kita,seorang Ayah dan Ibu yang berwibawa di tempat kerja,di masyarakat,di komunitas akan jatuh harga diri sang Ayah atau Ibu hanya karena ulah dan tingkah laku anak-anaknya.Seorang yang sangat dihormati di masyarakat di umum akan terhina dan dicibir oleh khalayak dikala anak-anaknya berbuat yang tidak baik karena sang Ayah dan Ibu tadinya hanya sibuk mencitrakan diri sendiri dan mengejar karir,harta dan kehormatan,yang dalam proses mencapainya melalaikan kehidupan Keluarganya. Menjadi hebat di masyarakat populer di komunitas meraih karir yang bagus mencapai posisi keuangan yang baik akan lebih kuat dan mantap bila disertai dukungan nama baik dan keutuhan keluarga kita.Hal itu kita bisa dapat hanya jiakalau kita cerdas melangkah meraih sukses pribadi juga tidak melalaikan kewajiban kita terhadap keluarga.Perjuangan yang begitu berat menjalaninya dan bila kita sukse demikian kita adalah pahlawan bagi keluarga,bila keluarga sudah sejahtera negara pun dengan sendirinya akan sejahtera,negara adalah kumpulan dari satuan-satuan keluarga. Jangan bicara kesejahteraan bila anggota keluarga kita ada yang berbuat ulah dan bertingkah macem-macem,suami selingkuh,isteri menyeleweng,anak-anak bolos sekolah,anak-anak terlibat mafia narkoba,pecandu narkoba,menjadi anggota aliran sesat,anak-anak membandel,anak-anak putus sekolahnya,anak-anak hamil duluan karean seks bebas,tak akan ada kesejahteraan jikalau suasana macam begitu,tak akan ada ketenangan,dan tak kan ada kemerdekaan hidup kita,walaupun di kantor,di jalan di masyarakat kita dihormati,disegani,di sanjung sebagai orang yang terhormat cerdas pintar dan terpelajar,tetapi jika kehidupan di keluarga amburadul semua penghormatan itu sia-sia dan semu saja. Menjadi pahlawan buat kelaurga dalam arti yang baik untuk masa sekarang bisa kita pertimbangkan dengan menyikapi dengan cerdas selain kita meraih kesuksesan pribadi juga bisa berjuang sekuat kemampuan untuk juga bisa mengelola dan menunaikan segala tanggung jawab secara materi maupun immateri kepada keluarga,terutama isteri,suami,dan anak-anak kita di rumah. Sehingga rumahku adalah syurgaku tercapi adanya.Itulah tujuan perjuangan sebuah keluarga,rumah yang penghuninya sejahtera lahir bathin jauh dari neraka dunia yang penuh keresahan,pertengkaran,kekacauan,ketegangan,keributan,kegelisahan dan lain sebagainya. Selamat Berjuang Kawan semua,berjuang dari pos kita masing-masing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun