[caption id="attachment_194716" align="aligncenter" width="300" caption="Terlihat sedang dilerai polisi dua pengemudi yang mobilnya baru saja bertabrakan di lampu merah Tarikh Miah Riyadh,Kemarin Dekat Toko Kharisma Lama,Rawabi.(foto AS)"][/caption] Tabrakan mobil hampir setiap hari terjadi di sekitar wilayah Ibu Kota Saudi Arabia,Riyadh.Kita akan dengan mudah menemukan peristiwa tabrakan terjadi di setiap pelosok Riyadh hampir setiap hari,terutama di setiap perempatan lampu merah. Jenis tabrakan yang terjadi mulai dari  hanya sekedar menyenggol bagian kanan atau kiri mobil,mencium body mobil bagian depan atau belakang sedikit.Atau tabrakan adu domba tabrak samping,depan dan tabrak belakang parah hingga menghancurkan sebagian karoseri dan mesin.Beberapa kasus ada yang berakibat fatal,mobilnya ringsek dan merenggut nyawa manusia. Tidak  hera, bila banyak mobil-mobil yang mahal dan mewah tetapi bodinya penyok-penyok dan penuh goresan bekas bersinggungan atau bersenggolan akibat tabrakan kecil. Tabrakan yang terjadi tahun-tahun ini di Riyadh dinilai menurun,setelah dua tahun ke belakang pihak otoritas dan LLAJR-Riyadh memberlakukan dengan ketat sistem Tilang di tempat.Ditambah dengan sistem pengontrolan lalu lintas lewat kamera yang dipasang di stopan lampu-lampu merah dan mobil-mobil berkamera di setiap sudut jalan tertentu setiap hari. Sasaran sistem tilang kamera itu terutama untuk pelanggar penerobos lampu merah,dan pelanggar yang melebihi marka batas kecepatan yang di tetapkan di setiap jalannya. Dua pasal tersebut merupakan angka pelanggaran lantas tertinggi di Riyadh sebelum ada sistem Tilang berkamera.Selain itu penguasa di sini memberlakukan undang-undang pembayaran denda yang ditingkatkan nilainya dari sebelum pemberlakuan aturan tersebut. Denda pelanggar lampu merah dan melampaui batas kecepatan yang tertangkap tangan atau terekam kamera berkisar antara 200-300 riyal Saudi untuk satu kali pelanggaran.Dengan catatan dibayar pada bulan kejadian melanggar,lain lagi kalau pembayaran dilakukan melewati bulan kejadian.Kabar terakhir yang penulis dapatkan,bagi pelanggar yang membayarnya telat lewat 30 hari setelah kejadian maka diberi tambahan denda antara 50-100 persen dari nilai denda pokok. Penyebab paling banyak tabrakan di Riyadh,bukan karena padat dan semrawutnya sistem lalu lintas,atau banyaknya mobil butut yang sudah tidak layak jalan.Tetapi kebanyakan dari faktor manusianya yang tidak sabaran ketika menunggu di lampu merah atau sedang berjalan di jalan raya.Kelalalaian para pengendaranya! Selain sifat tidak sabar termasuk para pengemudinya banyak yang lalai, misalnya dengan menelepon dan membuka sms sambil mengemudi. Saat ini setiap pagi jika anda berkendara di jalanan kota Riyadh,sangat berkemungkinan besar anda akan  menemui mobil-mobil dan pengemudinya sedang berdebat karena peristiwa tabrakan.Mulai dari tabrakan kecil sampai parah,atau jalanan jadi  macet,karena yang tabrakan belum meminggirkan mobilnya sebelum datang pihak kepolisian dan menunggu diidentifikasi oleh petugas asuransi. Kadang kemacetan terjadi bukan karena yang tabrakan menunggu polantas datang,tetapi semata-mata  mereka menunggu petugas identifikasi dari pihak Asuransi.Mereka membiarkan mobilnya melintang walau di tengah jalan raya atau di tengah persimpangan lampu merah. Bagi rekan sebangsa yang berada di Riyadh,mohon tahan dulu dua atau tiga detik ketika kita berada di lampu merah terdepan pada saat lampu hijau menyala untuk berjalan!Karena biasanya di Riyadh, walau lampu sudah merah sekian detik berikut,mereka di seberang sana suka ada yang  melabraknya dengan kecepatan tinggi dari seberang arah jalan depan kita. Sebenarnya mengemudi di kota Riyadh sangat nyaman,selain tidak ada sepeda motor dan jarang pejalan kaki,mobilnya banyak yang keluaran terbaru dan mewah-mewah.Begitupun jalan-jalannya lebar-lebar, mulus,bersih dan sudah memakai sistem lalu lintas modern. Kelalaian dan ketidaksabaranlah,grasa-grusu mengemudi,yang menyebabkan banyaknya terjadi tabrakan mobil di Riyadh. [caption id="attachment_194739" align="aligncenter" width="300" caption="Sedang berdebat setelah terjadi tabrakan kecil."]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H