Mohon tunggu...
Aang Suherman
Aang Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perantau

Ekspresi apa adanya semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Money

Cepat Dapat Pekerjaan dan Mahir Berwirausaha

4 Mei 2012   14:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:42 1470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Status pengangguran tidak indah untuk dirasakan,tidak nyaman,malu dan tidak berharga di lingkungan.Pendapat yang lebih ekstrem menyebut penganggur adalah sampah masyarakat,sangat terhina sekali.

Meskipun penyebab menjadi pengangguran bisa berbagai macam tergantung situasi pribadi penganggur masing-masing,namun tetap saja label penganggur adalah label yang tidak berharga.

Kecuali bagi si pemalas yang sudah tidak punya dan tidak peka lagi dengan harga diri dan tanggungjawab hidup,mungkin menganggur terus sepanjang masa nyaman-nyaman saja.

Diantara sekian penyebab terus menganggur ada satu sifat yang sering hinggap di sebagian kalangan penganggur "berijazah" atau penganggur sarjana,yaitu "gengsi" dengan predikat kesarjanaannya ketika harus memulai dari level yang terbawah atau sekedar disebut pekerja informal.

Meskipun kata teori bahwa sebenarnya lowongan untuk kalangan manager ke atas sangat banyak karena kurangnya tenaga sarjana yang ada,tetapi di kenyataan meskipun sudah menggondol ijazah sarjana apalagi jika bidang keilmuan yang disandangnya hanya sarjana rata-rata,tak dipungkiri untuk mendapatkan kursi pekerjaan sesuai dengan ijazah yang dipunyai sangatlah susah,karena selain persaingan yang ketat juga lapangan kerja tersedia sesuai dengan ijazah sangat terbatas.

Bagi rekan sarjana yang demikian,(maaf) yang ijazahnya kurang diperlukan oleh lowongan pekerjaan di tanah air saat ini atau lulusannya terlalu banyak tidak seperti sarjana keahlian tertentu yang lulusan sedikit tetapi lowongan banyak,maka perasaan gengsi di awal mencari pekerjaan mari kita buang dulu jauh-jauh.

Dengan sedikit berprinsip bahwa kita hanya perlu membuka pintu pertama saja dan tidak akan selamanya di zona ini,hanyalah sebagai batu loncatan ke rencana besar berikut yaitu bekerja sesuai ijazah yang dimiliki,tidak ada salahnya kita ambil lowongan pekerjaan yang semi informal atau malah informal sekalipun.

Apabila malu dengan ijazah sarjana pada waktu melamar kerja,kita sesuaikan saja dulu ijazah terlampir di file lamaran hanya ijazah yang dipinta,SLTA misalnya yang penting lolos untuk menembus dinding pengangguran ke zona jadi status punya pekerjaan.

Manfaat dan keuntungan bila merangkak dari bawah misalnya,kita menjadi lebih banyak tahu seluk beluk tetek bengek tentang Perusahaan yang dimaksud atau sistem yang dimaksud atau akan lebih banyak tahu dan menambah pengalaman praktis lingkungan kita bekerja.

Dengan status tidak menganggur lagi akan muncul kepercayaan diri yang baik,bertambah relasi dan teman-teman yang bisa membuka peluang lebih banyak,lebih mendalami materi dan praktek teknis non teknis bahkan gerak-gerak mekanis terkecil di sebuah perusahaan atau lembaga,karena kita bekerja langsung dan berangkat dari bawah,berangkat dari hal terkecil.

Untuk selanjutnya rekan pembaca pada tahu sendiri langkah terbaik berikutnya karena jalan peluang sudah ada,lingkungan sudah kita kuasai maka peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan ijazah dan keahlian kitapun akan terbuka lebih besar dan luas dibanding bila kita mencari peluang kerja sambil masih status pengangguran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun