[caption id="attachment_296454" align="alignnone" width="700" caption="Pemeriksaan  Surat Ijin Haji (Tasreh) tahun ini yang super ketat kepada jemaah haji dalam negeri di kotaTaif ,Saudi oleh Polisi Imigrasi .Banyak ditemukan Tasreh palsu pada jemaah haji Indonesia.(foto:milik pribadi)"][/caption] Demi meraup keuntungan pribadi,sejumlah oknum WNI yang bergerak di jasa Agen dan Biro Haji dalam negeri di Saudi tega mencemari nama baik Bangsa Indonesia.Mereka melakukan 'penipuan' lewat berbagai cara dengan kedok membuka jasa biro perjalanan haji bagi WNI di luar kota Mekkah. Modus yang mereka mainkan adalah dengan : 1.Menerima pendaftaran calon haji bagi TKI/TKW lalu kabur dengan membawa uang hasil pendaftaran calon haji,semnggu sebelum tanggal 8 Dulhijah. 2.Memalsukan Tasreh (Surat Ijin Haji) yang sangat mirip aslinya,namun setelah diperiksan oleh perangkat Scanner Barcode di Pos Polisi tempat Miqat ternyata Tasrehnya palsu. 3.Mereka membuang jemaah di tempat Miqat,jemaah diantar hanya sampai Taif kalau yang dari Riyadh,Damam,Qassim dan sekitarnya.Atau mereka dibuang di miqat Bir Ali bila jemaah WNI yang berasal dari Madinah dan sekitarnya. Sehingga jemaah WNI terpaksa harus membayar sendiri ongkos ke Mekkah dari kocek sendiri dan berhaji mandiri.Itupun jikalau Tasrehnya asli,jika Tasrehnya palsu maka mereka harus berurusan dulu dengan Polisi dan hajinya haru rela tidak jadi masuk Mekkah. Saat ini di Riyadh,ramai perbincangan tentang Biro-biro pelayanan haji Indonesia yang sudah tercemar sebagai tukang tipu.Dimana kasus yang paling berani adalah mereka berani 'memalsukan Surat Ijin Haji yang aslinya dikeluarkan oleh pihak imigrasi setempat'. Dikabarkan sejumlah pengurus yang masuk tukang tipu itu sudah ditangkap Polisi Riyadh atas pengaduan para kafil TKI.Namun banyak pula yang lolos dan diperkirakan sudah kabur ke tanah air. Hal ini mengakibatkan efek buruk terhadap nama baik bangsa dan kepada biro-biro perjalanan yang masih amanah.Kepintaran dan kecerdasan sejumlah oknum WNI di Riyadh ternyata dipakai untuk menipu rekan sesama jemaah WNI. Dalam rombongan jemaah kami kemarin,dari 16 Bus hanya 10 Bus yang lolos masuk Mekkah,sisanya 6 Bus jemaah (k.l 300 orang),mereka terpaksa dikembalikan lagi ke Riyadh karena Tasrehnya palsu.Ini yang diketahui dari satu buah Biro perjalanan saja,banyak biro lainnya yang bermasalah sama bisa mencapai 10 buah oknum biro,mungkin jumlah totalnya calon haji terlantar bisa mencapai ribuan orang. Bayangkan bagaimana sedihnya yang sudah berkain Ihram dan berniat haji,lalu ditahan masuk Mekkah dan dikembalikan ke Riyadh hanya karena perusahaannya yang memalsukan Tasreh mereka. Memang ibadah haji secara keimanan adalah murni panggilan Tuhan bagi pribadi-pribadi jemaah,tetapi 'kejahatan' dalam  hal ini adalah sebab yang diperbuat biro perjalananlah penyebab utamanya.Memalsukan dokumen mereka demi meraup keuntungan yang berlipat,yaitu tidak harus membayar Surat Ijin Haji ke pemerintah Saudi,sedangkan dari jemaah dibayar penuh seperti halnya haji yang punya Tasreh asli. [caption id="attachment_297010" align="alignnone" width="600" caption="Barcode pada Tasreh,meskipun sudah memegang Tasreh namun belum menjamin bisa masuk Mekkah jika setelah di scan di tempat Miqat ternyata Tasrehnya palsu.(Foto dokumen pribadi)."]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H