Ketika Kepolisian menunda penyelidikan kasus dugaan pencemaran nama baik institusi TNI, Kepolisian dan BNN yang ditudingkan kepada Haris Azhar, saya dapat merasakan bahwa betapa dilematisnya Pemimpin dari ketiga institusi tersebut. Akhirnya, ketiga Pemimpin institusi tersebut telah memilih jalan yang benar, jalan yang logis, jalan yang cerdas yaitu berupa menunda penyelidikan kasus Haris Azhar. Saya mengucapkan terima kasih kepada ketiga Pemimpin institusi tersebut.
Saya berterima kasih karna:
- Sudah menjadi kebiasaan, cara pandang dari Pemimpin untuk membela oknum dari institusinya , bila “diserang” oleh fihak “luar”.
- Sudah membentuk Tim yang baik di internal masing-masing untuk melakukan investigasi terhadap isi Postingan Haris.
- Penundaan ini dilakukan tanpa didahului oleh perintah Presiden.
Sebagai rakyat, saya mengharapkan agar tim investigasi internal yang dibentuk mampu mengurangi peredaran dan pengguna Narkoba di Negara kita. Untuk bisa mencapai tujuan ini, kerja tim investigasi tentu tidaklah mudah. Jangan hanya berhenti pada aliran dana dari Bandar Freddy saja. Jadikan Postingan Haris sebagai momentum pemberantasan Narkoba yang sebenarnya. Dan aksi bersih-bersih ini bermula dari lembaga yang paling kuat. Ketiga pimpinan lembaga ini janganlah merasa bahwa rakyat beranggapan hanya oknum dari ketiga lembaga ini saja yang “bermain”, logika sederhana saya meyakini bahwa ada oknum dari institusi lainnya yang bermain.
Saya bermimpi, setelah kita “menelanjangi” diri kita dalam menghadapi “permainan” Bandar Narkoba, lantas semua pelaku, penikmat dari keuntungan transaksi Narkoba kita beri hukuman berat berupa memaafkan mereka dari semua tindakan yang telah dilakukan sampai hari ini. Tapi bila mereka tetap melakukannya esok, beri mereka hukuman seberat-beratnya. Kepada pengguna, lakukan rehabilitasi. Anggaplah momentum Postingan Haris ini sebagai hari pemberantasan Narkoba di Indonesia. Kita beri pengampunan kepada mereka karna sesungguhnya saya dan anda juga telah memberikan kontribusi dalam tumbuh suburnya penggunaan Narkoba. Bukankah sebagian dari kita diam saja ketika kita tau ada pengguna Narkoba disekitar kita?
Bukankah kita tetap memilih dia sebagai pemimpin walaupun kita tau dia pengguna ( Bandar ) Narkoba? Bukankah sebagian dari kita menggunakan dana dari mereka sehingga bisa menduduki kursi empuk kita saat ini? Bukankah pelaksanaan system peradilan kita telah meloloskan sebagian dari mereka sehingga mereka menjadi besar? Bukankah sebagian dari kita menggunakan dana dari mereka untuk melaksanakan kegiatan di RT/RW misalnya?
Wallahualam bissawab.
syarif.wien@gmail.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H