Mohon tunggu...
Wienndy Dy
Wienndy Dy Mohon Tunggu... -

Suka baca, kayak pp-nya.. Suka pantai, jadi terbawa santai.. Suka tidur, tapi jarang bermimpi.. Karenanya, aku tidak punya banyak impian :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hijab Hunt 2012: Hijab Sekedar (pelengkap) Fashion?

5 September 2012   02:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:54 1613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang anda ketahui tentang hijab? Hijab berasal dari bahasa Arab yang artinya tirai atau kain penutup. Konteksnya dalam berpakaian adalah yang menutup aurat wanita, yaitu seluruh bagian tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Persepsi akan terbawa bahwa orang yang berhijab adalah orang yang memakai pakaian (hijab) yang tertutup, dengan kerudung menutup dadanya, tidak memakai bahan yang menerawang, dan tidak membentuk lekukan badan. Namun saya tidak akan berpanjang-panjang dengan ayat yang merujuk hal ini.

Pernahkan Anda mendengar nama Dian Pelangi? Bagi pemerhati fashion tentunya nama tersebut tidak asing lagi. Dia adalah perancang dan model muslimah. Banyak terobosan yang telah dilakukannya dalam menumbuhkan gairah bagi remaja-remaja untuk berpakaian muslimah, dengan merancang dan memperkenalkan busana yang manis, penuh warna atau malah glamour, sehingga menarik minat remaja untuk lebih cepat mengenal dan memutuskan untuk berhijab. Sebagai catatan, pada beberapa dekade lalu, rata-rata wanita mulai berhijab setelah menginjak dewasa atau saat sudah akan atau setelah menikah. Jadi apa yang telah dilakukan oleh Dian Pelangi, dan juga perancang mode lainnya perlu diapresiasi.

Apa kaitannyaantara hijab dan Dian Pelangi? Tentu ada. Salah satunya karena lomba Hijab Hunt 2012 yang beritanya dimuat di portal berita detikforum,yang sekarang sudah masuk babak pemilihan 50 finalis terpilih, dimana Dian Pelangi adalah salah satu dewan juri lomba tersebut. Apa yang menarik dari lomba tersebut? Tepatnya, kriteria hijab apa yang digunakan oleh dewan juri hingga sudah sampai ke 50 finalis? Apakah hijab yang sesuai syar’i, ataukah sekedar hijab fashion?

Mari kita lihat foto beberapa finalis dari 50 yang terpilih.

1346810149112564077
1346810149112564077

13468101811649752304
13468101811649752304

13468102011562723067
13468102011562723067

1346810221301169223
1346810221301169223

Finalis dengan hasil raihan polling tertinggi yang akan keluar sebagai pemenang, dalam kurun waktu polling yang dibatasi dari tanggal 28 Agustus - 18 September.

Dari hasil polling sampai hari Rabu pagi ini (5/09), hasil sementara adalah :

No. 5 : 15.94%

No. 36 : 0.31%

No. 49 : 0.24%

No. 39 : 2.50%

No. 44 : 14.63%

Hasil pengamatan saya, mengapa finalis no. 5 bisa masuk final, sedangkan gaya berbusananya tidak ada hijab-nya? Apakah hanya menggunakan kerudung lilit yang menutupi rambut dan leher maka sudah masuk kategori berhijab?Begitu juga dengan finalis no. 36 dan 49, busana yang dikenakannya masih jelas menampakkan bentuk (lekuk) tubuhnya, ditambah lagi baju yang digunakan finalis no. 49 berlengan 7/8. Tapi nyatanya no. 5, finalis dari Jawa Barat menempati urutan pertama polling tersebut.

Sementara finalis no. 39 dan no. 44, saya kira cukup untuk merepresentasikan gaya remaja yang ceria, simple dan manis tapi tetap sesuai dengan aturan menggunakan hijab yang syar'i, dengan sedikit catatan untuk finalis no. 39 untuk lebih mengulurkan jilbabnya menutupi dada.

Sampai disini, kembali saya bertanya, apakah hijab perancang mode (muslimah) itu sesuai syar’i atau sekedar hijab fashion?

Catatan :

1.Saya tidak bermaksud untuk mencari-cari kesalahan. Yang saya sampaikan hanya sekedar masukan.(Bedanya saya bukan siapa-siapa, sementara sosok figur publik seperti Dian Pelangi tentunya lebih cepat menarik perhatian atas apa yang dilakukannya)

2.Saya tidak ada kepentingan apapun dengan lomba ini ataupun dengan para finalisnya.

3.Dan berhubung masih dalam suasana lebaran, mohon maaf jika foto-foto yang dimuat di atas termasuk dalam pelanggaran hak cipta atau privacy atau sejenisnya. Pastinya saya menyertakan sumbernya di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun