Mohon tunggu...
Wienndy Dy
Wienndy Dy Mohon Tunggu... -

Suka baca, kayak pp-nya.. Suka pantai, jadi terbawa santai.. Suka tidur, tapi jarang bermimpi.. Karenanya, aku tidak punya banyak impian :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lukman Hakim Saifuddin, antara Pengelolaan Haji 2014 dan Doa HUT RI ke-69

18 Agustus 2014   16:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:15 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sekian lama gersang akan terobosan atau gebrakan nyata pejabat negeri ini, sepertinya ada satu menteri yang patut untuk diapresiasi. Penampilannya ganteng dan tenang, tanpa banyak bicara tapi langsung bekerja untuk hal yang sangat penting di masa ‘injury time’ pengelolaan haji 2014.

Lukman Hakim Saifuddin, 52 tahun, dilantik pada 9 Juni 2014 menjadi menteri agama, menggantikan Surya Darma Ali yang tersangkut kasus dugaan korupsi pelaksanaan ibadah haji. Bertugas dalam jangka waktu tidak sampai lima bulan pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II berakhir bulan Oktober mendatang, Menag mempunyai keinginan agar pelaksanaan haji berjalan dengan berkeadilan dan transparan.

Adil dalam pengertian bahwa kuota haji benar-benar digunakan oleh mereka yang berhak dan bukannya pihak yang ingin naik haji dengan jalur khusus dan yang bisa menggunakan kuota hanya jemaah dan petugas saja.

Dalam transparansi, Menag mencontohkan kasus pemondokan haji. Setelah tahun-tahun sebelumya hanya berdasarkan keputusan dari DPR, kali ini untuk urusan pemondokan lain didampingi oleh pihak Itjen, BPK dan BPKP, saat melakukan negoisasi dengan pemilik pemondokan. Dan ternyata kebijakan itu berhasil melakukan penghematan sekitar Rp 141 miliar, yaitu di Makkah Rp100 miliar, di Madinah Rp 41 miliar, sementara di Jeddah belum dihitung. Suatu gebrakan yang luar biasa dengan jumlah nominal yang luar biasa pula.

Menagpun menjamin tidak ada lagi bangunan tua yang digunakan untuk pondokan jamaah haji Indonesia. Malah dijelaskan bahwa 75% adalah hotel bintang tiga dan selebihnya dalam bentuk apartment, dengan jarak terjauh sekitar 4 km, namun akan selalu dibantu oleh bus shalawat yang beroperasi selama 24 jam untuk memudahkan para jamaah.

Kateringpun tidak luput dari pengamatan. Menu makanan akan ditambah variasinya, termasuk meningkatan gizi dan kualitasnya. Semoga saja para jamaah haji tahun ini benar-benar dapat beribadah dengan tenang, tanpa harus ada insiden kelaparan seperti yang terjadi tahun 2006 lalu.

Yang terakhir, adalah teduhnya doa yang dipanjatkan saat pelaksanaan HUT RI ke 69 di istana. Tidak berpanjang-panjang, namun sesuai dengan keadaan sekarang.

“…Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih, atas segala rahmat dan karunia-Mu, pada hari ini, kami seluruh bangsa Indonesia, kembali dapat memperingati detik-detik proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia yang ke 69. Tambahkanlah curahan kasih sayang-Mu sebagai berkah bagi kami mengisi kemerdekaan ini, menuju negeri yang adil dan makmur di bawah naungan ridha-Mu.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Penyayang, jadikanlah peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ini sebagai momentum merekatkan rasa persatuan dan persaudaraan sebangsa dan setanah air di antara kami. Jauhkanlah kami dari perselisihan dan perpecahan, hindarkanlah kami dari fitnah dan marabahaya.

Ya Allah, Engkaulah Cahaya di atas segala cahaya, sinarilah kami dengan cahaya pengetahuan, agar selalu berkemampuan menyikapi kemajemukan dengan kearifan. Jadikanlah keragaman, sebagai modal kami merawat Indonesia dengan menjaga dan memelihara persatuan.

Ya Allah, Engkaulah Zat Maha Pembebas, merdekakanlah jiwa-jiwa kami dari belenggu syahwat dan hawa nafsu kami sendiri. Pertemukan dan persatukanlah hati-hati kami, hati segenap masyarakat dan para pemimpin kami untuk mensyukuri kemerdekaan ini, serta ikhlas menjaga dan memeliharanya dengan saling bersinergi membangun negeri ini…”

Lukman Hakim Saifuddin, ayah dari tiga anak ini berasal dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dimana partai ini tidak termasuk dalam koalisi presiden terpilih Jokowi. Ketika disinggung apakah siap jika ditunjuk Jokowi untuk melanjutkan tugasnya sebagai Menteri Agama, beliau hanya berujar secara pribadi akan lebih senang kalau ada orang lain yang lebih pantas, karena banyak yang lebih baik dari dirinya dan lebih berpengalaman.

Semoga Allah merahmati negeri ini. Semoga kami diberi pemimpin-pemimpin terbaik untuk negeri ini. Semoga mereka diberi segala kemudahan dalam bekerja, termasuk jika Lukman Hakim Saifuddin kembali ditakdirkan untuk menjadi Menteri Agama - sebagaimana ayahandanya dahulu, Saifuddin Zuhri menjabat pula sebagai Menteri Agama di tahun  1962-1967 - untuk terus bekerja membersihkan kementerian agama dari semua tikus-tikus dan orang-orang yang berlindung di balik agama.

Sumber : http://www.antaranews.com/berita/448466/keinginan-menag-pada-pelaksanaan-ibadah-haji-2014, http://www.lukmansaifuddin.com/index.php?option=com_content&view=article&id=633:doa-peringatan-detik-detik-kemerdekaan-ri-&catid=4:aktualita-parlemen&Itemid=3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun