Waktu yang cepat, sedang, standard atau lama?
Tanggal merah di hari Jumat tgl 26 mendatang membuat saya ingin merencanakan pulang ke Bandung dengan memesan tiket kereta melalui internet, setelah di hari kemarin saya membaca running text di televisi bahwa pemesanan tiket libur Idul Adha termasuk tinggi untuk tujuan jarak sedang dan jauh (Jawa Tengah dan Jawa Timur). Walau termasuk jarak dekat, tapi kereta tujuan Bandung masih suka penuh di akhir pekan, apalagi saat libur panjang nanti.
Pelayanan pemesanan tiket via internet baru diluncurkan sekitar Agustus lalu di situs resmi PT. KAI : www.kereta-api.co.id, dan dapat dilakukan untuk keberangkatan H-2 sampai H-90.Awalnya lancar, hingga setelah saya memasukkan data-data no. KTP, alamat email dan lain-lain untuk ke proses cara pembayaran, layar komputer blank. Lalu saya ulangi lagi siangnya, kejadiannya sama. Hingga yang ketiga sore ini, tetap seperti itu.
Akhirnya saya telepon Customer Service-nya di no. 121. Saat menunggu, disuguhkan lagu sedikit bernada country tentang kereta api. Tapi bukan lagu “Naik kereta api, tut tut tuuut” itu ya.. Responnya lumayan cepat sudah dijawab. Dan mulailah proses pemesanan atas nama saya, tante dan keponakan yang berusia 9 tahun.
Saya sudah siapkan nomer KTP saya dan tante. Data-data lain yang diminta seperti no. telepon, alamat kota domisili sesuai KTP sudah diinput. Lalu dilakukan konfirmasi ulang mulai dari tgl keberangkatan, nama kereta, tujuan, jam, jumlah kursi, nama penumpang, dan no. KTP. Tak lama, dibacakanlah kode bayar berupa 13 digit angka dan kode booking 6 digit gabungan angka dan huruf. Disinilah permasalahan yang mungkin sedikit menjengkelkan. Kenapa?
Cara pembayaran yang ditawarkan sebenarnya bisa dilakukan melalui banyak bank, seperti ATM Bank Mandiri, BRI, BNI, BCA, BII, CIMB Niaga, OCBC NISP, Panin, BPR-KS, BPD DIY, BCA Klik Pay. Sayangnya, kecuali Mandiri, bank-bank lain masih harus melalui ATM, karena kode menu pembayaran dengan internet/mbanking belum ada. Jadi yang sudah mempunyai teknologi ‘pembayaran di ujung jari’ pun belum bisa membayar melalui cara ini. Akhirnya disarankan cara pembayaran yang lain, bisa melalui Indomart atau Alfamart, dan itupun ada batas waktunya, yaitu 3 jam setelah kode bayar dan kode booking diterima. Jadi, dengan perkiraan jam 6 sore biasanya saya sudah hampir sampai di rumah, maka sepertinya saya bisa melakukan pembayaran sebelum jatuh tempo. Kalau tidak, maka data-data tadi hangus dan harus memesan ulang.
Jadi, proses input data sendiri termasuk cepat, yang lama adalah penjelasan tentang cara pembayaran, juga informasi tambahan kapan struk pembayaran tersebut bisa ditukar dengan tiket. Juga diterangkan untuk anak-anak yang masih kecil agar disertakan copy Kartu Keluarganya kalau-kalau ditanyakan saat boarding. Hmm... lumayan repot juga.
Well, sepertinya lebih cepat memesan sekaligus pada saat mau pergi ya? Tidak harus datang ke stasiun untuk menukar tiket esok hari setelah bayar hari ini dan datang lagi di hari keberangkatan.
Bagaimanapun, ini adalah bentuk pelayanan yang perlu diapresiasi, walau masih sering error dan loadingnya lama, mungkin saking banyaknya yang login untuk memesan tiket libur hari raya Idul Adha. Semoga ke depannya bisa disempurnakan, terutama cara pembayarannya agar bisa dilakukan melalui teknologi. Bukankah teknologi ada untuk memudahkan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H