Mohon tunggu...
sri winarti
sri winarti Mohon Tunggu... -

saya adalah mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Candi-candi Mengagumkan di Malang, Bukti Kejayaan di Masa Lampau

10 April 2014   23:55 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:49 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malang tak hanya identik dengan wisata alamnya. Namun kota apel ini juga menyimpan nilai-nilai sejarah yang sangat berharga dan tak boleh dilewatkan. Salah satunya adalah bangunan candi yang masih megah berdiri hingga kini. Bagi Anda penyuka sejarah dan budaya, cobalah untuk mengunjungi situs peninggalan masa lampau di Malang. Berikut candi-candi di Malang yang wajib Anda kunjungi. 1.    Candi Singosari Beberapa candi di Jawa Timur, terutama yang terletak di sekitar kota Malang, mempunyai kaitan sejarah yang erat dengan Kerajaan Singosari. Dinasti Singosari merupakan keturunan Ken Dedes dengan kedua suaminya, Tunggul Ametung dan Ken Arok. Salah satu warisan yang sangat terkenal dari dinasti ini adalah Candi Singosari. Candi ini terletak di desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, sekitar 9 km dari kota Malang ke arah Surabaya. Ditemukan pada sekitar awal abad 18 (tahun 1800-1850) oleh orang Belanda dengan sebutan Candi Menara. Para ahli purbakala memperkirakan candi ini dibangun sekitar tahun 1300 M, sebagai persembahan untuk menghormati Raja Kertanegara dari Singasari. Tiket masuk Candi Singosari sebesar Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 3.500 untuk anak-anak. 2.    Candi Kidal

Mungkin belum banyak orang yang mengenal Candi Kidal sebab candi ini memang belum seterkenal Candi Singosari. Candi Kidal terletak di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, tepatnya sekitar 20 km ke arah timur dari kota Malang. Konon situs ini dibangun pada masa peralihan kekuasaan dari Kerajaan Airlangga ke Kerajaan Kediri, atau sekitar pertengahan abad 12. Uniknya, candi ini merupakan candi pemujaan paling tua di Jawa Timur. Yang menarik dari Candi Kidal adalah relief kisah garuda yang dipahat paling lengkap dibandingkan dengan candi-candi lainnya di Jawa. Kisah garuda yang terukir cantik di situs bersejarah ini diambil dari salah satu serat Jawa Kuno mengenai Garudheya. Mitos Garudheya mengisahkan perjuangan seekor garuda yang berhasil membebaskan ibunya dari perbudakan dengan tebusan air suci amerta (air kehidupan). Konon relief mitos Garudheya dibuat untuk memenuhi amanat Anusapati yang ingin meruwat Ken Dedes, ibunda yang sangat dicintainya. Obyek wisata ini buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB. Untuk tiket masuk, pihak pengelola belum menetapkan harga resmi, namun sukarela dari pengunjung. 3.    Candi Jago
Candi ini terletak di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Tepat 200 meter ke arah timur dari jalan raya Tumpang. Situs ini didirikan sebagai bentuk penghormatan (pendarmaan) bagi Raja Singasari ke-4, yaitu Sri Jaya Wisnuwardhana. Pada tahun 1343 M, benda cagar budaya ini pernah dipugar oleh Adityawarman (Majapahit). Candi yang didirikan pada masa Kerajaan Singasari di abad ke-13 ini cukup unik. Arsitektur candi disusun seperti teras punden berundak dengan  panjang 23,71 m, lebar 14 m, dan tinggi 9,97 m. Obyek wisata ini buka mulai jam 07.00-16.00 WIB. Untuk memasuki candi ini sebenarnya tidak dikenakan biaya tiket masuk. Namun bila pengunjung menginginkan informasi lebih jelas tentang candi, pihak pengelola menyediakan buku informasi seputar Candi Jago lengkap dengan keterangan relief-reliefnya seharga Rp 15.000. 4.    Candi Badut
Candi Badut ditemukan oleh pakar arkeologi tahun 1923. Bangunan sejarah yang juga disebut Candi Liswa ini berlokasi kurang lebih 5 km dari kota Malang, tepatnya di Desa Karangbesuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi Badut diperkirakan dibangun jauh sebelum masa pemerintahan Airlangga, yaitu masa dimulainya pembangunan candi-candi lain di Jawa Timur, dan diduga merupakan candi tertua di Jawa Timur. Candi yang  diyakini sebagai candi Syiwa ini buka setiap hari pukul 08.00-15.00 WIB. Untuk dapat menikmati cagar budaya ini, pengunjung tidak dikenakan tarif khusus, namun sukarela pada waktu mengisi buku tamu. 5.    Candi Sumberawan
Candi ini terletak di kaki gunung Arjuna pada ketinggian 650 dpl, sekitar 5 km dari kota Malang. Candi Sumberawan merupakan peninggalan kerajaan Singosari  dan hanya berjarak sekitar 6 km dari Candi Singosari. Konon candi yang terletak di tepi rawa yang mata airnya selalu mengalir sepanjang tahun ini dibangun untuk menghormati raja Hayam Wuruk dari kerajaan Majapahit. Suasana yang teduh dan tenang di sekitar candi ini menjadikan tempat ini cocok untuk melakukan meditasi. Seperti halnya Candi Singosari, untuk masuk ke candi ini tidak dipungut biaya alias gratis. 6.    Candi Songgoriti
Candi yang terletak di kompleks obyek wisata air Songgoriti ini memang belum banyak dikenal oleh masyarakat. Lokasi Candi Songgoriti sebenarnya terletak di sebuah lembah yang memisahkan antara Gunung Arjuna dengan lereng Gunung Kawi. Candi ini dibangun di atas mata air panas yang pada masa lalu diyakini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, khususnya penyakit kulit. Hingga kini, sumber air ini dimanfaatkan sebagai sumber air pemandian. Nah, jika Anda sedang berada di Malang tak ada salahnya mengunjungi situs-situs bersejarah tersebut. Selain menarik, wisata sejarah juga dapat menambah wawasan khususnya tentang budaya nusantara kita.  *Harga yang tertera dalam artikel ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun