Mohon tunggu...
widy S
widy S Mohon Tunggu... -

just ordinary female

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tangisanku apakah Tangisanmu ???

4 Desember 2010   15:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:01 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sabtu Minggu adalah neraka bagiku

Rasa sesak didada…rasa sepi dihati…

Ternyata makin membara…

Yang aku tak tahu Bagaimana sebaiknya aku…

Haruskah aku begini atau begitu..

Akhirnya pertahanan perasaan itu jebollagi….

Ketika alunan Lagu “ Tiada yang abadi”..menyayat..nyayat kupingku…

Padahal baru selintas hari aku meminta penguatan dari Mu…

Agar aku bisa membebaskandiri dari kungkungan hati yang menyiksa…

Yang aku tak mampu atasi…

Yang aku tak ingin mengulang kembali peristiwa sama…

Yang aku tak tahu kenapa obyeknya selalu aku…

Yang aku tak tahukejadian sama diperuntukan slalu untukku…

Membuat …semua , rasanya mengarah padaku….

Membuat …air mata ini pedih mengalir deras…

Dengan kurang ajarnyamengiringi hatiku yang remuk redam..

Karena aku takut memikirkanmu…

Karena aku takut menjalani ini…

Karena akutakut rasa ini tak kunjung padam…

Karena aku takut semakin hari , rasa ini semakin berkembang…’

Karena aku takut menjadi bergantung padamu…

Semua selalu…padamu, kamu, dirimu, bukan yang lain…

Rasanya kuingin sepertijudul lagu ini…“I’ll Stand By You”

Kenapa diusia yang tak muda lagi…berbelas tahun ku menjalani lagi hal ini..

Jika ku melihat dirimu dengan santai mengatakan semuaini…

Mengatakan dirimu menyukai diriku…

Mengatakan seandainya dirimu bukan berstatus seperti ini akan memilih diriku..

Mengatakan rasa sakitmukarena ingin mengenalkanku pada temanmu..

Demi rasa kasihmu….agar aku tiada menderita…

Untuk Semua kata-katanyayangterucap tanpa rasa sedih dan datar…

Lalu kumenyadari wanita lebih selalu menggunakan perasaan dibanding akal…

Maka aku menyadarilagi bahwa tangisanku..belum tentu tangisanmu pula…

Lalu kuingat kata-kata indah yang kuambil dari situs motivasi yang masih tertulis kaku …

Bahwa…Waktu ,mengubah semua hal, kecuali kita.

Kita mungkin menua dengan berjalanannya waktu, tetapi belum tentu membijak.

Kita-lah yang harus mengubah diri kita sendiri.

Lalu aku bingung kapan aku harus mulai mengubah ini semua…Tuhan??!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun