Kamu seperti patung manekin di pusat perbelanjaan, indah dipajang tapi tapi tak bisa dibawa pulang.
Kamu laksana air yang menyegarkan namun konsumsi publik.
kamu selalu mengunjungiku di dunia mimpi tapi tak mau kuajak ke dunia nyata.
Kamu bagaikan sepeda yang bisa menyehatkanku sekaligus membuatku capek.
Kamu seperti titik, yang semakin lama semakin mengecil dan aku ingin memperbesarmu dengan kacamata cintaku.
Kamu, yah ... kamu.
2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!