Jangan hancurkan gubuk kami!
Itu harta berharga tempat kami berteduh.
Tolong!
Tolong dengarkan nyanyian perut kami yang melengking nyaring karena kelaparan telah bertakhta.
Bukalah telingamu hai para penguasa tercinta, sudilah kiranya berhenti sejenak untuk merespons jeritan kami.
2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!