Mohon tunggu...
Dwi Pakpahan
Dwi Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Perempuan

WNI

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penantian

26 Januari 2021   15:30 Diperbarui: 26 Januari 2021   15:35 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1/
Wanita itu masih setia berada di sana, di tempat ia membentangkan impian indah.
Impian yang akan melepaskannya dari jerat tali kesendirian

2/
Wanita itu masih setia berada di sana, di terminal penantian yang panjang dengan impian yang sama.
Impian yang akan menegakkan kepalanya melawan sinisnya cibiran manusia

3/
Wanita itu masih setia berada di sana, di suatu masa yang pasti,
menanti impian yang tak pernah mati.
Impian bertemu dengan belahan jiwa yang akan menemaninya melewati puluhan purnama

4/
Wanita itu masih setia berada di sana, di gelombang rasa yang menggebu.
Menggapai impian yang di tunggu, meski pekatnya malam menghujamnya berkali-kali.
Ia tetap setia berada di sana, karena percaya satu hal; cinta akan menuntun belahan jiwanya untuk menjemputnya pulang.

Medan, 26 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun